INDOPOLITIKA.COM – Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohamad ‘mengkritik’ warga negara tersebut. Pasalnya, sebagai negara kaya, warganya dianggap tidak mau bekerja keras untuk memanfaatkan sumber kekayaan melimpah yang ada dengan bekerja keras.

Mahathir menyebut, ketergantungan terhadap ‘orang asing’ jelas menghambat kemajuan bangsa. “Saya biasa memberi tahu orang-orang ini, jika Anda memiliki emas di tanah di bawah rumah Anda, Anda perlu menggali (tanah) sebelum emas kehilangan nilainya untuk menjadi kaya,” kata Mahathir dalam sebuah acara, mengutip New Straits Times, baru-baru ini.

“Namun, jika kamu tidak mau melakukannya, orang lain yang menggali emas pada akhirnya akan menjadi kaya. Malaysia adalah negara yang sangat kaya. Tetapi jika Anda tidak tahu bagaimana cara mengeksploitasi kekayaan Anda, Anda tidak akan pernah menjadi kaya,” jelasnya.

“Negara ini juga memiliki banyak kekayaan. Namun, hari ini, kami meminta orang asing untuk mengambil kekayaan kami dari kami karena kami tidak mau menggali (bekerja keras), ”kata Mahathir.

Sebelumnya, Dr Mahathir mengatakan bahwa potensi dan kemampuan suatu negara bergantung pada karakter dan sistem nilai yang dijunjung tinggi oleh orang-orang dari masing-masing negara.

Dia mengutip bagaimana Jepang telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi kuat di dunia setelah Perang Dunia II. Warga negara Jepang adalah contoh di mana orang menentukan kemajuan suatu bangsa.

Ia lantas berbagi kisah dengan para peserta dalam acara yang dihadirinya ini. Kisah perjalanannya ke Jepang pada tahun 1961 untuk mendukung pendapatnya.

“Pada tahap awal, pekerja di Jepang bersedia bekerja untuk semangkuk nasi dan beberapa kecap karena mereka tahu bos mereka tidak dapat memberikan gaji yang bagus. Mereka tidak banyak menuntut tetapi bekerja sangat keras. Akibatnya, Jepang pulih dengan sangat cepat dibandingkan dengan banyak negara lain yang dilumpuhkan oleh perang,” jelasnya.

“Seperti yang kau tahu, Jepang adalah satu-satunya negara yang dihancurkan oleh bom nuklir. Namun, mereka pulih dengan begitu cepat dan mereka menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” tambahnya.

Mahathir juga mendesak orang-orang di negara itu untuk meniru semangat kerja keras orang-orang Jepang, Korea Selatan dan juga China. “Orang-orang ini (Jepang, Korea Selatan dan Cina) bekerja sangat keras. Mereka relatif lebih jujur daripada sebagian dari kita. Kami memiliki terlalu banyak kasus ketidakjujuran di negara ini,” bebernya.

“Dan karena semua nilai buruk ini, kami (Malaysia) tidak dapat tumbuh secepat yang seharusnya,” katanya.[asa

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com