INDOPOLITIKA – Tim Medis Darurat Indonesia (Emergency Medical Team/EMT) telah menuntaskan tugas kemanusiaannya di Myanmar pascagempa bermagnitudo 7,7.
Di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tim ini telah memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 4.800 warga Myanmar.
Sampai hari ke-15 misi, yakni pada 21 April 2025, BNPB mencatat total 4.874 pasien telah mendapatkan layanan kesehatan dari Pos Medis TCK-EMT Indonesia.
Pada hari terakhir tersebut, tim menangani 459 pasien, sementara sehari sebelumnya, 20 April, jumlah pasien mencapai 660 orang.
“Ini merupakan pencapaian yang membanggakan, dengan rata-rata 325 pasien per hari selama 15 hari pelayanan,” ujar Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja Ary, selaku Koordinator Tim Kemanusiaan Indonesia, dalam pernyataannya yang dikutip pada Jumat (25/4/2025).
Pada hari terakhir misi di wilayah Nay Pyi Taw, Myanmar, EMT Indonesia juga menyerahkan seluruh fasilitas rumah sakit lapangan beserta perlengkapan medis pendukung kepada Kementerian Kesehatan Myanmar, yang diwakili oleh Rumah Sakit 50 Bedded Oattarathiri Township.
Atas kontribusi tersebut, Pemerintah Myanmar melalui Komite Nasional Manajemen Bencana menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada masyarakat dan Pemerintah Indonesia.
Ucapan terima kasih disampaikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Soe Win atas dukungan Indonesia dalam penanganan tanggap darurat pascagempa yang terjadi pada 28 Maret 2025.
Pelaksanaan teknis dari EMT Indonesia berada di bawah kendali Pusat Krisis Kementerian Kesehatan. Seluruh anggota tim terdiri dari tenaga cadangan kesehatan (TCK), yang meliputi dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat, serta personel logistik dan administrasi.
Berakhirnya misi ini menambah deretan kontribusi Indonesia di panggung kemanusiaan internasional, setelah sebelumnya juga mengirimkan tim medis ke lokasi bencana banjir di Pakistan (2022) dan gempa bumi di Turki (2023). (Rzm)
Tinggalkan Balasan