INDOPOLITIKA – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menyampaikan duka mendalam atas musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ihwal musibah tersebut, Ketua DPP IMM Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik Ari Aprian Harahap meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan lagi perhatiannya terhadap kondisi fasilitas pendidikan berbasis pesantren di Indonesia

“Pemerintah tidak boleh abai terhadap pesantren, karena selama ini pesantren telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa,” terangnya di Jakarta, Senin (6/10)

Ari menegaskan, pemerintah perlu segera turun tangan membantu proses rehabilitasi dan perawatan gedung di lingkungan pesantren.

Menurutnya, keselamatan santri dan tenaga pendidik harus menjadi prioritas utama. “Jangan sampai menunggu kejadian serupa terulang,” tambahnya.

Alumnus Pondok Pesantren Manahijussadat Banten itu berharap perhatian pemerintah terhadap pesantren bisa diwujudkan melalui kebijakan yang konkret, terutama dalam hal keselamatan infrastruktur dan bantuan operasional.

Menurutnya, musibah di Ponpes Al Khoziny sudah cukup bisa dijadikan pengingat bahwa pengawasan dan pemeliharaan gedung pesantren merupakan hal yang tak boleh dikesampingkan.

“Musibah ini harus jadi momen refleksi agar ke depannya kejadian seperti ini tidak kembali terjadi,” tandasnya.

49 Orang Meninggal

Dari hasil pendataan sementara hingga Minggu (5/10) sejak pukul 00.00 WIB sampai pukul 23.30 WIB, sebanyak 24 jenazah telah ditemukan, termasuk empat potongan tubuh manusia.

Data ini menambah akumulasi data korban meninggal dunia menjadi 49 orang, sedangkan jumlah bagian tubuh yang ditemukan menjadi lima potongan.

Seluruh jenazah dan bagian tubuh itu telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya untuk diidentifikasi. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com