INDOPOLITIKA.COM – UEFA melarang Manchester City untuk tampil dalam kompetisi antarklub Eropa selama dua musim ke depan. Larangan ini membuat City tidak ikut bertanding, termasuk dalam Liga Champion dan Liga Eropa hingga musim 2022-2023.
Selain itu, The Citizens juga dijatuhi denda sebesar 30 juta euro atau sekitar Rp445 miliar. Hukuman tersebut dijatuhkan setelah City dinilai terbukti melakukan ‘pelanggaran serius’ terhadap lisensi klub UEFA dan aturan Financial Fair Play (FFP).
Aturan FFP dimaksudkan untuk mencegah klub menerima jumlah uang yang tidak terbatas melalui penawaran sponsor yang meningkat dari organisasi yang terkait dengan pemilik.
UEFA sebelumnya menugaskan Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB) menginvestigasi keuangan The Citizens. Penyelidikan UEFA tersebut dimulai sejak 2018.
“Badan Ajudikasi setelah mempertimbangkan semua bukti, menemukan bahwa Manchester City Football Club melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan Lisensi Klub UEFA dan Financial Fair Play,” tulis UEFA disitus resmi mereka.
City dianggap menggelembungkan pendapatan sponsor dalam akun mereka di laporan keuangan yang diserahkan ke UEFA pada rentang 2012 hingga 2016.
Larangan ini akan memberikan pengaruh signifikan bagi pelatih klub, Pep Guardiola yang kontraknya berakhir pada musim mendatang.
Dalam pernyataan resminya, City mengeluarkan pernyataan merespons keputusan otoritas tertinggi sepak bola Eropa tersebut. City mengaku kecewa, tapi tidak terkejut. Manajemen klub menegaskan akan mengajukan banding ke CAS.
“Manchester City kecewa, tapi tidak terkejut dengan pengumuman hari ini dari Pengadilan UEFA. Klub selalu mengantisipasi kebutuhan untuk mencari badan independen dan proses untuk mempertimbangkan secara imparsial bukti-bukti yang mendukung posisi klub,” tulis klub dalam pernyataannya.
City menuding kepala penyelidik UEFA sudah secara terbuka memutuskan hasil dan sanski terkait kasus yang menimpa mereka pada Desember 2018. Padahal penyelidikan sama sekali belum dimulai.
“Kelanjutan proses cacat dan konsisten UEFA yang ia awasi berarti bahwa ada sedikit keraguan dalam hasil yang akan ia berikan. Klub telah secara resmi mengeluh kepada badan disiplin UEFA, sebuah keluhan yang divalidasi oleh keputusan CAS,” bunyi pernyataan City.
Menurut City, UEFA telah mengadili mereka dengan prasangka. Sebab, UEFA-lah yang membuka kasus kemudian menuntut, dan terakhir mengadili sendiri City.
“Dengan proses prasangka ini sekarang berakhir, klub akan mengejar penilaian yang tidak memihak secepat mungkin dan karenanya, pada tahap pertama, akan memulai proses dengan Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga pada kesempatan paling awal,” tegas City.
City saat ini tengah berlaga di kompetisi Liga Champions. The Citizens akan menghadapi Real Madrid pada babak 16 besar yang dimulai tengah pekan depan. [rif]