INDOPOLITIKA.COM – Amerika Serikat dipastikan mengakhiri keberadaan mereka di Afghanistan setelah 20 tahun menginvansi negara tersebut, Selasa (31/8/2021) malam waktu setempat. Kini, Taliban berkuasa penuh dan Afghanistan ‘sepenuhnya’ merdeka.

Sesaat setelah pasukan terakhir Amerika meninggalkan negara tersebut, Taliban bersukacita merayakan kemenangan dengan menembakkan kembang api di sekitar langit bandara Kabul. Tidak hanya itu, berita kemenangan Taliban pun disiarkan melalui televisi.

Nah, di sinilah penampakan tak biasa terlihat. Di mana seorang pembawa berita lelaki yang sedang bertugas nampak dikerumuni pasukan Taliban bersenjata lengkap di belakangnya. Video ini menjadi perhatian warganet setelah seorang wartawan BBC, Yalda Hakim, menguggahnya di Twitter pada Senin (30/8).

Dalam video itu, terlihat seorang pembawa berita laki-laki sedang berbicara di televisi. Di belakangnya, berdiri berjajar sejumlah orang yang disebut sebagai anggota Taliban.

“Begini debat politik sekarang di TV Afghanistan. Tentara Taliban mengawasi pembawa acara,” tulis Hakim di kolom keterangan.

Ia kemudian menjelaskan bahwa pembawa acara itu sedang membicarakan kejatuhan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

“[Ia] mengatakan bahwa Emirat Islam [Taliban] meminta warga Afghanistan tidak takut,” tulis Hakim.

Twit Hakim itu langsung dibanjiri komentar. Sebagian besar warganet  khawatir akan keselamatan warga Afghanistan setelah Taliban berkuasa. Ada juga yang mempertanyakan video tersebut, apakah benaran atau hanya editan. “Ini nyata? Bukan parodi atau sindiran dari saluran TV?,” tanya Kavita Krishnan melalui akunnya @kavita_krishnan.

Ada pula yang menyisipkan kritik dengan berkelakar, salah satunya seorang warganet pemilik akun @ArKayDian1. Ia menuliskan, “Jika dia [pembawa acara] tak sesuai naskah, orang di belakang (menyuruh kameramen berhenti mereka dan memberi sinyal apa yang akan terjadi ke penyiar).”

Ia lantas mengunggah potongan video film The Dictator, di mana sang pemimpin menggerakkan tangan seperti menyayat leher sebagai perintah eksekusi.

Ada juga yang menyoroti seorang laki-laki di sebelah kanan yang memegang AR15 atau M16A4. “ Ia adalah seorang profesional terlatih. Caranya memegang senapan seperti pasukan khusus. Dia terlihat bukan seperti prajurit biasa,” komentarnya.

Kondisi pembaca berita tersebut juga didoakan agar tidak terjadi apa-apa. “Semoga pembawa acaranya baik-baik saja,” imbuh yang lainnya.

Sebelumnya, Taliban memproklamirkan ‘kemerdekaan penuh’ sesaat pasukan AS pergi setelah 20 tahun perang. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa “tentara Amerika meninggalkan bandara Kabul, dan bangsa kita mendapatkan kemerdekaan penuh”.

AS mengkonfirmasi pasukan terakhirnya mundur menjelang tenggat waktu Selasa, mengakhiri perang terpanjang Amerika dan upaya evakuasi dua minggu. Taliban merebut sebagian besar negara dalam hitungan hari sebelumnya pada bulan Agustus. [asa]

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com