INDOPOLITIKA – Program Makan Bergizi Gratis yang Digagas Presiden Prabowo Subianto mulai diterapkan di beberapa daerah. Namun, di tengah implementasi program tersebut, muncul praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum di beberapa sekolah.

Salah satunya terjadi di SMA Negeri di Bogor, yang diduga meminta pungutan sebesar Rp2,6 juta dari para siswa. Ironisnya, dana tersebut digunakan untuk membiayai makan siang guru yang disediakan oleh sekolah.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, dijelaskan bahwa biaya Rp2,6 juta tersebut mencakup makan siang guru, pegawai tata usaha, biaya listrik, dan pendingin udara. Pungutan ini membuat salah satu orang tua siswa, Marlon Sirait, angkat bicara.

Orang tua siswa pun merasa kecewa dengan adanya pungli tersebut. Mereka menilai bahwa Ketua Komite memaksa orang tua untuk membayar sejumlah Rp2.650.000 per siswa.

“Rp2.650.000 per orang tua siswa, sebagian digunakan untuk memberi makan siang guru secara gratis di SMA Negeri 2 Cilengsi. Sementara itu, Pak Prabowo justru ingin memberikan makan siang gratis untuk anak-anak, tetapi di sini malah sebaliknya,” ujar Marlon dengan kesal.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com