INDOPOLITIKA – Hari ini, masyarakat Suku Tengger merayakan Hari Raya Yadnya Kasada, sebuah tradisi turun-temurun yang rutin digelar setiap tanggal 14 Kasada menurut kalender Tengger di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Dengan penuh rasa khidmat, warga berkumpul sejak pagi di Pura Luhur Poten sebelum melarung berbagai sesaji ke kawah Gunung Bromo sebagai ungkapan syukur, permohonan restu, serta penghormatan kepada leluhur dan Sang Hyang Widhi Wasa.
Sebuah video yang diunggah akun TikTok @exoticbromo pada Rabu (11/6/2025) menjadi viral, memperlihatkan momen penuh haru ketika masyarakat membawa sesaji berupa hasil bumi, ternak, bahkan uang, lalu melemparkannya ke dalam kawah.
Latar belakang Gunung Bromo menambah makna mendalam pada upacara adat ini, yang menggambarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan sang pencipta.
Menurut kalender lokal dan informasi dari Balai Besar TNBTS, rangkaian ritual dimulai pada 10–11 Juni dan dilanjutkan dengan tahap pembersihan hingga 13 Juni. Kawasan Bromo pun ditutup sementara bagi wisatawan demi menjaga kesucian upacara.
Sejarah dan Makna
Tradisi ini berakar dari legenda Majapahit tentang Roro Anteng dan Joko Seger, yang bersumpah mengorbankan anak bungsu mereka, Kusuma, untuk mendapatkan keturunan. Yadnya Kasada melambangkan pengorbanan, rasa syukur, serta keberlanjutan budaya.
Momen Viral di TikTok
Video tersebut menampilkan warga mengenakan pakaian tradisional, membawa sesaji dari Pura Poten, dan berjalan khidmat menuju kawah Bromo. Sesaji dilemparkan ke kawah disertai kidung dan doa.
Caption dalam video berbunyi, “Selamat Hari Raya Yadnya Kasada untuk seluruh masyarakat suku Tengger Semeru.”
Relevansi dan Dampak Positif
Tradisi ini penting untuk melestarikan identitas budaya di tengah perkembangan zaman.
Kepopuleran di media sosial meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap budaya lokal.
Yadnya Kasada bukan sekadar ritual tahunan, melainkan simbol harmoni religius, pelestarian sejarah, dan solidaritas antar generasi.
Video viral dari akun TikTok @exoticbromo menginspirasi kekaguman publik terhadap kebesaran dan keaslian budaya Suku Tengger.(Hny)
Tinggalkan Balasan