INDOPOLITIKA.COM – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di dalam Kapal Pesiar Diamond Princess di Perairan Yokohama, Jepang, saat ini dalam kondisi sehat.

Menurut Kemlu, sebanyak 78 warga negara Indonesia (WNI) masih tertahan di Kapal Pesiar tersebut juga masih terus melanjutkan pekerjaan mereka.

Ada lebih dari 3.600 orang di kapal pesiar yang telah berlabuh di Yokohama, sejak 4 Februari. Kapal yang tengah di karantina itu adalah tempat terjadinya wabah virus yang terbesar, yang secara resmi dinamai Covid-19, di luar Cina.

Saat ini setidaknya ada 355 orang yang telah terkonfirmasi terpapar Covid-19 di dalam kapal pesiar tersebut. Jumlah ini termasuk temuan 70 orang baru yang terpapar virus tersebut pada hari ini.

“Pemeriksaan medis untuk pengecekan kondisi mereka berlangsung tiap hari oleh otoritas kesehatan yang berwenang di Jepang. Kondisi mereka baik dan sehat sembari terus bekerja,” kata juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, Ahad (16/2/2020).

Ketika ditanya apakah Pemerintah Indonesia berencana untuk mengevakuasi para WNI yang ada di dalam kapal pesiar tersebut. Pria yang kerap disapa Faiza itu mengatakan tidak ada rencana evakuasi, karena para WNI tersebut memilih untuk bertahan hingga masa karantina selesai.

“Tidak (ada rencana evakuasi). Dari komunikasi mereka dengan pihak Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Tokyo, mereka memilih untuk menyelesaikan karantina di kapal tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat telah mengevakuasi sekitar 400 warganya yang berada di kapal pesiar Diamond Princess, Minggu (16/2/2020). Mereka dijemput bus di pelabuhan di Yokohama, Jepang. Namun, 29 warga yang positif virus corona atau COVID-19 tidak ikut dievakuasi dan harus menjalani perawatan di Jepang.

Pada 15 Februari, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tokyo dikabarkan telah mengirim Email  kepada warga mereka yang berada di Kapal Pesiar Diamond Princess. Pesan itu berisikan perincian mengenai rencana evakuasi sukarela untuk warga negara Amerika Serikat beserta keluarga mereka dari kapal. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com