INDOPOLITIKA.COM – Sedikitnya delapan orang tewas dalam serangan udara Israel di dekat sebuah pusat bantuan yang merupakan markas besar badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza. 

Serangan udara pada hari Minggu (23/6/2024) itu menghantam gerbang utama kompleks organisasi tersebut di Kota Gaza di bagian utara daerah kantong tersebut, melukai beberapa warga Palestina. Fasilitas tersebut digunakan untuk mendistribusikan sedikit bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. 

Ratusan orang yang mengungsi akibat invasi darat militer Israel ke Gaza berlindung di dalam fasilitas tersebut pada saat kejadian.

Seorang wanita Palestina yang berada di lokasi kejadian mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ia melihat banyak mayat dan dua anaknya terluka dalam serangan tersebut.

“Apa kesalahan yang dilakukan anak-anak tak berdosa ini? Mereka berlari dari kematian menuju kematian. Para pemuda dan pemudi dibantai oleh tentara Israel,” ujarnya.

“Beberapa orang datang untuk menerima kupon dan yang lainnya telah mengungsi dari rumah mereka dan mereka berlindung di sini. Ada yang sedang mengisi air, ada yang sedang menerima kupon, dan tiba-tiba kami mendengar suara benda jatuh. Kami lari, mereka yang membawa air membiarkan airnya tumpah,” ujar Mohammed Tafesh, salah satu saksi mata.

Seorang fotografer Reuters melihat sebuah bangunan bertingkat rendah yang hancur total dan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di pinggir jalan, menunggu untuk diambil.

Mengomentari serangan tersebut, militer Israel mengatakan bahwa bangunan tersebut merupakan “perisai untuk kegiatan teroris” dan telah digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina. 

Serangan itu terjadi setelah serangkaian serangan di seluruh kota sehari sebelumnya, termasuk di kamp-kamp Shati dan Tufah, tempat para pengungsi Palestina di bagian utara diperintahkan untuk mengungsi oleh militer Israel. Sedikitnya 42 warga Palestina tewas dalam serangan-serangan tersebut.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa setidaknya 101 warga Palestina tewas dalam 24 jam sebelumnya, dengan 169 orang terluka.

Ini merupakan hari paling mematikan sejak pembantaian di kamp pengungsi Nuseirat pada 8 Juni yang menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya dalam operasi siang hari yang berujung pada penyelamatan empat tawanan Israel. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com