INDOPOLITIKA.COM – Israel terus melanjutkan serangan udara mematikan di Gaza pada Jumat pagi, bahkan ketika jumlah orang yang tewas di daerah kantong Palestina itu meningkat menjadi setidaknya 9.061 orang. Lebih dari 1.400 orang telah terbunuh di Israel. 19 tentara juga telah terbunuh sejak awal invasi darat.

Menurut pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan bahwa rezim Israel sedang melakukan “pembantaian abad ini” di Jalur Gaza, yang telah dibawa oleh Tel Aviv ke dalam perang yang sangat mematikan dan merusak.

Osama Hamdan, menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah konferensi pers pada hari Kamis.

“Dalam kurun waktu 24 jam, rezim Zionis Israel “melakukan tiga pembantaian berturut-turut” di Gaza, menewaskan dan melukai lebih dari 1.000 orang,” katanya dikutip dari presstv.ir, Jumat (3/11/2023).

Pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel telah menjatuhkan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional di daerah pesisir tersebut.

Perang brutal yang dilancarkan rezim Israel terhadap wilayah pesisir sejak 7 Oktober lalu, sejauh ini telah merenggut nyawa hampir 9.061 orang, termasuk 3.700 anak-anak dan lebih dari 2.300 wanita.

Rezim melancarkan perang setelah kelompok-kelompok perlawanan Gaza melakukan Operasi Badai al-Aqsa, operasi terbesar mereka melawan entitas penjajah dalam beberapa tahun terakhir.

Hamdan mengatakan bahwa rezim Israel secara keliru mengklaim bahwa rumah sakit-rumah sakit di seluruh wilayah itu menampung anggota perlawanan Palestina untuk mencoba membenarkan serangannya terhadap fasilitas-fasilitas tersebut.

“Mereka (Israel) tahu bahwa mereka berbohong. Tapi mereka (Israel) ingin menggunakan itu [sebagai pembenaran] untuk melakukan lebih banyak serangan terhadap rumah sakit, seperti serangan yang terjadi di Rumah Sakit al-Maamdani,” katanya, mengacu pada operasi Israel yang merenggut nyawa sedikitnya 500 warga sipil di fasilitas tersebut pada 17 Oktober lalu.

“Dengan ini kami memperingatkan bahwa agresi semacam itu akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan, tidak hanya bagi rakyat Palestina, tetapi juga pada tingkat yang tidak diharapkan oleh penjajah,” kata pejabat perlawanan tersebut.

‘Mitra AS dalam kejahatan Israel’

“Kami menganggap pemerintah Amerika dan semua pihak yang tetap diam terhadap agresi entitas ini terhadap rakyat kami, sebagai mitra dalam semua pertumpahan darah,” kata Hamdan.

Amerika Serikat, sekutu terbesar dan tertua Israel, telah memberikan ribuan kiriman senjata kepada rezim tersebut sejak dimulainya perang, dan telah mendukung serangan ganas Tel Aviv ke wilayah Palestina sebagai sarana “pertahanan diri”.

Washington juga telah menggunakan hak vetonya terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang meminta rezim penjajah itu untuk menghentikan agresinya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com