INDOPOLITIKA.COM – Ketidakhadiran Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan Kalimantan Timur sarat akan makna politik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, Cak Imin sedang menunjukkan bahwa NU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tidak sejalan dengan dirinya.

“Ada peneguhan retaknya relasi PBNU-PKB (Cak Imin),” ujar Dedi Kurnia kepada media di Jakarta, Selasa (1/2/2022).

Menurut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, keretakan PBNU dan PKB dinilai akan merugikan Cak Imin sendiri. Sebab, pemilih PKB mayoritas Nahdliyin alias warga NU.

“Kondisi ini jelas tidak menguntungkan Muhaimin karena bagaimanapun, pemilih PKB mayoritas warga NU,” kata Dedi Kurnia.[dbm]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com