INDOPOLITIKA.COM – Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akan menyerahkan hasil laporan investigasi peristiwa itu kepada Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/10).

Ia menyatakan tim telah selesai meminta keterangan dari sejumlah pihak pada hari ini, Selasa (11/10). Selanjutnya, TGIPF akan segera menganalisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi.

“Sehingga diharapkan laporannya bisa saya serahkan kepada Bapak Presiden pada hari Jumat pekan ini,” kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan bila ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait dengan aturan yang ditetapkan oleh FIFA, maka pihaknya akan membicarakan itu dengan utusan FIFA yang datang ke Indonesia.

“Tetapi bila kesalahan-kesalahan itu terkait dengan peraturan perundang-undangan, maka kita akan merekomendasikan terobosan hukum baru untuk memastikan agar jalannya pertandingan sepakbola dan kompetisi nasional sepakbola berjalan sehat dan bertanggung jawab,” katanya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Aparat berusaha mengadang suporter Arema yang turun ke area lapangan usai laga tersebut.

Polisi menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun stadion. Akibatnya, penonton berlarian karena panik.

Mereka berlarian ke pintu keluar dalam kondisi sesak napas dan terinjak-injak hingga ada yang meninggal dunia. Sampai saat ini tercatat ada 132 orang tewas, dua di antaranya merupakan personel polisi.

Atas kejadian ini, pemerintah membentuk TGIPF untuk menyelidiki dan mengusut tuntas tragedi nahas tersebut.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com