INDOPOLITIKA.COM – PT PLN (Persero) mengungkapkan baru ada 346 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) yang tersebar di 295 lokasi di Indonesia. Sebanyak 150 unit dimiliki oleh perseroan di 117 lokasi atau 43 persen dari total yang sudah dibangun.

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan jumlah tersebut masih jauh dibawa target perseroan.

Sesuai peta jalan, PLN harus membangun 24.720 SPKLU untuk mendukung 254.181 kendaraan listrik di Indonesia pada 2030

Wiluyo menjelaskan ada tiga skema yang sudah dilakukan dan akan terus dikembangkan perseroan untuk mendukung peningkatan penggunaan kendaraan listrik.

Ketiga skema tersebut adalah penyediaan SPKLU, sistem home charging, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Sistem home charging adalah pengecasan baterai kendaraan listrik di rumah, sedangkan SPKLU adalah tempat pengisian daya listrik yang tersedia di mal dan beberapa tempat umum lain.

Sementara, SPBKLU adalah tempat penukaran baterai untuk kendaraan listrik.

“Ini (SPBKLU) sudah banyak tersedia di Jakarta, terutama bagi motor listrik dengan sistem battery swap,” jelasnya pada acara Seminar Nasional: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Selasa (11/10).

Wiluyo mengatakan bahwa pengguna bisa mengecek titik-titik SPBKLU menggunakan smartphone. Ia mengatakan paling banyak tersedia di gerai minimarket, terutama yang ada di Jakarta.

Saat ini, populasi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 22.671 unit. Motor listrik ada 19.698 unit, mobil listrik ada 2.654 unit, roda tiga 270 unit, bus 43 unit, dan kendaraan pengangkut kecil (LCV) 6 unit.(red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com