INDOPOLITIKA.COM – Polisi Turki telah menangkap seorang tersangka dalam pemboman di Istanbul tengah yang menewaskan sedikitnya delapan orang dan 81 lainnya luka-luka, menurut seorang pejabat.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa tersangka yang ditahan adalah “orang yang meninggalkan bom yang menyebabkan ledakan” di sebuah jalan raya yang sibuk di kota terbesar di Turki.

Soylu menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang atas ledakan hari Minggu di jalan Istiklal, dengan mengatakan “Penilaian kami adalah bahwa perintah untuk serangan teror mematikan datang dari Ayn al-Arab di Suriah utara” di mana dia mengatakan kelompok itu memiliki markas besar Suriah.

“Kami akan membalas mereka yang bertanggung jawab atas serangan teror keji ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat dari enam menjadi delapan dan 81 orang terluka, dengan dua di antaranya dalam “kondisi kritis”.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sedikitnya enam orang tewas, dan 53 lainnya mengalami luka-luka dalam sebuah “serangan bom” di Istanbul.

“Segera setelah serangan berbahaya itu, unit keamanan dan kesehatan dikirim ke lokasi kejadian, dan korban yang terluka dengan cepat dilarikan ke rumah sakit terdekat,” kata sang presiden seperti dikutip Kantor Berita Ihlas.

“Upaya-upaya untuk mengambil alih Turki melalui terorisme tidak akan berhasil,” tambah Erdogan.

Erdogan menyampaikan pernyataan tersebut di Bandar Udara Ataturk di Istanbul sebelum bertolak ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (Group of 20/G20).

Ledakan itu menghantam jalur pejalan kaki Istiklal yang sibuk di sisi Eropa kota tersebut pada pukul 16.20 waktu setempat atau pukul 20.20 WIB.

Suara ledakan itu terdengar di seluruh Distrik Beyoglu yang bersejarah dan menyebabkan kepanikan parah, lapor media lokal. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com