INDOPOLITIKA.COM – Rezim Israel melancarkan serangan baru terhadap Lebanon dengan dalih untuk membalas gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon. 

Serangan-serangan tersebut terjadi di kota-kota Houla, Markaba, Aita al-Shaab, Khiam, Shaheen, Yaroun, Mays al-Jabal, Kfarkela, dan Bourj al-Shamali di Lebanon selatan pada hari Senin, demikian dilaporkan oleh berbagai media Lebanon. 

Ini merupakan kali kedua rezim tersebut melakukan serangan besar-besaran di wilayah tersebut sejak hari Sabtu, ketika sebuah serangan roket menewaskan sedikitnya 12 orang di Dataran Tinggi Golan, Suriah. 

Para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Israel Katz, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang beraliran kanan, dan juru bicara militer Daniel Hagari, bersikeras bahwa Hizbullah berada di balik serangan tersebut, dan berjanji untuk menumpasnya. Namun, kelompok perlawanan tersebut membantah keras peran mereka dalam insiden tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan setelah serangan tersebut, Hizbullah menekankan bahwa “Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, dan dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal ini. 

“Beberapa laporan mengatakan bahwa ledakan yang menghantam desa Suriah tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh proyektil nyasar yang ditembakkan oleh sistem rudal Iron Dome milik rezim Israel”. 

Rezim Israel, yang mengobarkan dua perang melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, telah mengancam selama 10 bulan terakhir untuk membawa Lebanon di bawah serangan militer besar-besaran, dan telah melakukan banyak serangan terhadap negara itu selama periode tersebut. Para pejabat Israel juga telah berulang kali mengancam untuk “membakar Lebanon, menghancurkannya, dan mengembalikannya ke Zaman Batu. 

Hizbullah telah membalas dengan serangan roket terhadap target-target militer yang berada di bagian utara wilayah Palestina yang diduduki. 

Gerakan ini juga telah berjanji untuk mempertahankan negara dengan semua sumber dayanya jika terjadi perang dengan Israel. Pada hari Minggu, AFP mengutip “sumber yang dekat dengan kelompok ini” yang mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi posisi-posisi di Libanon selatan dan timur jika rezim tersebut memilih untuk meningkatkan eskalasi.  

“Hizbullah telah mengevakuasi beberapa posisi di selatan dan di Lembah Bekaa yang menurut mereka dapat menjadi target Israel,” ujar sumber tersebut. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com