INDOPOLITIKA – Gerakan perlawanan Hizbullah mengkonfirmasi pembunuhan sekretaris jenderalnya, Sayyed Hassan Nasrallah, dalam serangan udara besar-besaran Israel yang menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal di Beirut selatan pada hari Jumat, (27/9/2024).

“Yang Mulia, Pemimpin Perlawanan, hamba yang saleh, telah bergabung dengan Tuhan dan keridhaan-Nya sebagai syuhada besar – pemimpin yang luar biasa, berani, bijaksana, dan berwawasan luas – bergabung dengan barisan para syuhada Karbala yang berseri-seri dalam perjalanan keimanan Ilahi, mengikuti jejak para nabi dan para imam yang mati syahid,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (28/9/2024) sore dilansir dari Presstv.

“Kepemimpinan Hizbullah bersumpah kepada martir tertinggi, paling suci, dan tersayang dalam perjalanan kami, yang dipenuhi dengan pengorbanan dan syuhada, untuk melanjutkan perjuangan melawan musuh, mendukung Gaza dan Palestina, serta membela Libanon dan rakyatnya yang tabah dan terhormat,” tambah pernyataan itu.

Israel Lancarkan Puluhan Serangan Udara

Sejak Jumat sore, pesawat tempur Israel telah melakukan lebih dari 30 serangan udara, menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal di Burj al-Barajneh, Kafaat, Choueifat, Hadath, al-Laylaki, dan Mreijeh, dan media lokal melaporkan lebih dari 300 orang tewas sebagai akibat dari serangan tersebut.

Rekaman yang disiarkan oleh saluran televisi al-Manar dari daerah padat di Dahiyeh, Beirut, menunjukkan gedung-gedung yang rata dengan tanah, jalan-jalan yang dipenuhi reruntuhan, serta kepulan asap dan debu di atas wilayah tersebut. Lapangan Martir, pusat keramaian di Beirut, penuh sesak oleh keluarga-keluarga yang kelelahan dan cemas yang berteduh di luar ruangan.

Kepulan asap membumbung tinggi di Beirut, Lebanon usai Israel lancarkan serangan bertubi-tubi. Foto: Tangkapan layar Times of Israel.

Serangan baru-baru ini adalah bagian dari serangan intensif rezim Israel di Lebanon, yang telah menjadi lebih mematikan minggu ini, yang mengakibatkan lebih dari 700 orang tewas di seluruh negeri sejak hari Senin.

Serangan baru ini terjadi kurang dari seminggu setelah rezim Tel Aviv menewaskan 38 orang, termasuk tiga anak-anak dan tujuh wanita serta komandan senior Hizbullah, Ibrahim Aqil, dalam sebuah serangan di sebuah bangunan perumahan di pinggiran kota Beirut selatan. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com