INDOPOLITIKA – Pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah gugur dalam serangan intensif Israel di Beirut, Jumat (27/9/2024) waktu setempat. Dalam serangan ini, Angkatan Udara Israel menjatuhkan lebih dari 80 ton bom ke pusat komando bawah tanah Hizbullah.  

Serangan tersebut menargetkan sebuah bunker di bawah blok menara perumahan di distrik Dahieh, menggunakan amunisi penghancur bunker.  

Kepala Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar, memuji para pilot yang terlibat, dengan mengatakan, “Kalian membawa kemenangan” setelah menyelesaikan misi tersebut.   

Serangan terus berlanjut hingga hari Sabtu, dengan serangan udara yang menargetkan fasilitas penyimpanan rudal bawah tanah milik Hizbullah di Dahieh.  

Fasilitas ini menyimpan rudal buatan Iran yang ditujukan untuk mengganggu lalu lintas maritim di sepanjang pantai Israel dan mengancam pelabuhan Haifa.

Dalam sebuah pengarahan kepada media asing, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menyampaikan, dengan gugurnya Hasan Nasrallah dapat mengubah arah operasional Hizbullah.  

Dia menekankan bahwa militer fokus untuk menghilangkan ancaman terhadap perbatasan dan warga Israel, termasuk senjata presisi, dan siap menghadapi skenario apa pun.  

‘Syahidnya Hassan Nasrallah Awal Kehancuran Israel’ 

Sementara Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Aref dilaporkan menjanjikan bahwa pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah akan membawa “kehancuran” Israel.  

“Kami memperingatkan para pemimpin rezim pendudukan bahwa pertumpahan darah yang tidak adil… terutama yang menimpa sekretaris jenderal Hizbullah, syahid Sayyid Hassan Nasrallah, akan membawa kehancuran mereka,” kantor berita Iran ISNA mengutip pernyataan Aref, semalam. 

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa pembunuhan Hassan Nasrallah tidak akan mematahkan semangat perlawanan.  “Dan kami yakin pendudukan akan kalah dalam pertempuran.” 

Gerakan Houthi di Yaman yang juga menekan Israel melalui serangan ke kapal-kapal di Laut Merah ikut berduka atas terbunuhnya Hassan Nasrallah. 

“Perlawanan tidak akan bisa dipatahkan, dan semangat jihad dari saudara-saudara mujahidin di Lebanon dan semua lini pendukungnya akan tumbuh semakin kuat,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com