INDOPOLITIKA.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai merancang alternatif lain menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2024 ini. Sebab sebagai partai pemenang Pemilu di Jakarta, PKS tak ingin ketinggalan mengusulkan calon gubernur sendiri.

Dan besar kemungkinannya PKS berpaling dan meninggalkan Anies Baswedan. Dengan begitu, duet Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) berakhir di tengah jalan.

PKS punya alasan tersendiri kenapa akhirnya meninggalkan Anies Baswedan. Salah satunya karena mantan Capres RI itu hingga saat ini belum memiliki kendaraan politik lain selain PKS.

Padahal untuk menggolkan duet AMAN, setidaknya butuh syarat minimal 22 kursi DPRD. Melihat hal ini, PKS mulai menjajaki komunikasi politik dengan partai yang tergabung dalam KIM.

“Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya,” ungkap Juru bicara PKS Muhammad Kholid, kepada media, Sabtu (10/8/2024).

Ia mengakui telah membangun komunikasi dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkait Pilkada Jakarta 2024.

“Kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju sampai tahapan mengkaji, membahas opsi alternatif,” ujar dia.

Dia mengatakan, komunikasi dengan partai lain ini juga telah masuk ke dalam pembahasan musyawarah majelis syuro ke-11 PKS.

“DPP PKS membahas, mengkaji, opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan,” ungkap Kholid.

Adapun, kata Kholid, opsi pertama PKS untuk mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta sudah kadaluwarsa.

Dia menuturkan, hingga saat ini PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mengusung Anies pada pilkada Jakarta. Hal tersebut, membuat pihaknya tidak bisa maju sendiri lantaran kurang kursi.

“Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya,” tandasnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com