INDOPOLITIKA.COM – Jumlah korban tewas akibat amblasnya jalan raya di China kembali bertambah. Kini, korban meningkat menjadi 48 orang.  

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (1/5/2024) setelah turun hujan lebat dan menyebabkan mobil-mobil yang melintas terguling. Sementara tim darurat melanjutkan upaya untuk menyelamatkan mobil-mobil dari lokasi kejadian, sebagaimana diwartakan kantor berita pemerintah, Xinhua.  

Foto-foto udara menunjukkan satu sisi jalan raya S12 antara kota Meizhou dan kabupaten Dabu amblas karena tanah di bawahnya runtuh, mengirimkan lumpur yang mengalir menuruni lereng bukit yang curam dan berhutan.

Lembaga penyiaran pemerintah CCTV mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan “bencana geologi alami … [yang terjadi] di bawah pengaruh hujan lebat yang terus-menerus”.

Dikatakan bahwa jalan sepanjang 17,9 meter (58,7 kaki) runtuh, dan sejauh ini 23 kendaraan ditemukan di dalam lubang berlumpur tersebut. 

Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa mereka mendengar “suara mobil jatuh” yang diikuti dengan “ledakan besar”.

“Kami berhenti dan keluar dari mobil untuk memeriksa dan tidak tahu bahwa jalan itu telah runtuh,” kata salah satu orang kepada Guizhou Evening News.

Jalan raya ditutup di kedua arah dan sekitar 500 personel darurat termasuk petugas pemadam kebakaran dan ahli penyelamatan ranjau dikerahkan ke lokasi untuk membantu operasi penyelamatan. 

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan mobil-mobil yang rusak ditarik dari lumpur oleh derek raksasa, dengan ekskavator yang bersiaga. Tim penyelamat juga melakukan pencarian dengan anjing dan alat pendeteksi kehidupan.

Upaya pencarian cukup sulit karena hujan terus menerus, serta pergerakan kerikil dan tanah di lokasi, sehingga menimbulkan risiko bagi para pekerja, kata seorang pejabat pemadam kebakaran kepada media China.

Insiden ini adalah yang terbaru dari serangkaian bencana yang terkait dengan peristiwa cuaca ekstrim di Guangdong dalam beberapa minggu terakhir.

Hujan deras bulan lalu memicu banjir di bagian lain dari provinsi ini yang menewaskan empat orang dan memaksa evakuasi lebih dari 100.000 penduduk.

Minggu lalu, angin puting beliung merobek bagian dari kota besar Guangzhou dan menewaskan lima orang.

Hujan yang turun jauh lebih deras dari yang biasanya terjadi di sepanjang tahun ini dan telah dikaitkan dengan percepatan perubahan iklim. [Red]