INDOPOLITIKA.COM – Pemkot Tangsel akan berusaha maksimal menekan perkembangan kawasan kumuh di kota tersebut. Sebab jika tidak dicegah, kawasan kumuh ini akan terus tumbuh beranak pinang. 

Karena itu, Pemkot Tangsel melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) sudah menyiapkan anggaran senilai Rp 35 miliar untuk menata kawasan kumuh yang tersebar di tujuh kelurahan Tangsel.  

Program penataan kawasan kumuh ini mulai dari jalan, saluran air, hingga dinding yang akan dihiasi oleh vertical garden.  

Kepala Bidang Permukiman Disperkimta Kota Tangsel, Anung Indra Kumara menerangkan, program ini dilakukan guna memberi kenyamanan bagi masyarakat. Program ini akan segera direalisasikan pada Juni mendatang.  

“Akan dilaksanakan di 7 kelurahan. Ada di Jelupang, Kedaung, Lengkong Gudang Timur, Buaran dan Rawa Mekar Jaya, Cilenggang, serta Kelurahan Muncul,” papar Anung, kemarin.  

“Kalau untuk jalan itu akan dilakukan paving block, lalu untuk saluran airnya memakai u-ditch, untuk penerangan pakai solar cell, terus ada pengerjaan gapura juga di gang, lalu untuk dinding akan dibuatkan vertical garden,” paparnya.   

Menurut Anung, perkembangan kawasan kumuh ini harus dicegah. Sebab jika tidak, kawasan ini akan terus bertumbuh.  

“Kita juga ada kegiatan untuk pencegahan tumbuhnya kawasan kumuh, itu juga lagi berjalan. Ini sudah tahap dua, melalui bedah rumah,” imbuhnya.  

Pada tahun ini, kawasan kumuh yang akan segera ditata totalnya mencapai seluas 25,28 hektare. 

“Jelupang 3,99 hektare, Muncul 6,36 hektare, Kedaung 2,42 hektare, Rawa Mekar Jaya dan Buaran akan dijadikan satu paket pengerjaan dengan luas 8,61 hektare, Lengkong Gudang Timur 1,26 hektare, dan Cilenggang seluas 2,64 hektare,” paparnya.  

Anung menyebut, program yang akan dilakukan di tujuh kelurahan ini ditaksir menelan anggaran hingga sekitar Rp35 miliar.  

“Targetnya pelaksanaan pembangunan akan berlangsung selama 4-6 bulan. Tergantung pada luas wilayah. Misalnya Kelurahan Rawa Mekar Jaya dan Buaran itu kan paling luas,” sebut Anung.  

Ia berharap, melalui program ini tak ada lagi kawasan kumuh di Tangsel. Sehingga masyarakat dapat tinggal di wilayah termuda se-Banten ini dengan nyaman.  

“Tujuannya yang jelas ini bagian dari peningkatan kualitas kawasan, khususnya yang kumuh. Kita tata sedemikian rupa sehingga masyarakat yang tinggal itu menjadi lebih nyaman,” pungkasnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com