INDOPOLITIKA.COM – Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting Provinsi Banten turun 4,5 persen, dari 24,5 persen menjadi 20 persen.

Untuk itu, bertepatan dengan bulan penimbangan dan pemberian vitamin A, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten memberikan edukasi cara pengolahan makan bergizi untuk anak di Kantor Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten pada Sabtu (18/2/2023).

Dalam acara tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar yang hadir turut serta mencoba membuat olahan masakan bersama founder Danish Culinary School, Taufik Hidayat Syah atau biasa dikenal Chef Taufik.

Di kesempatan itu, Chef Taufik bersama Pj Gubernur Banten mengolah masakan dengan bahan dari ikan patin dan daun kelor.

“Tadi, bikin Nugget Patin dari tepung singkong sama Crepes Lekker Daun Kelor,” kata Chef Taufik dalam keterangannya.

Sesuai dengan isu diangkat, olahan tersebut mempunyai kandungan untuk mencegah terjadinya stunting terhadap anak.

“Tujuannya agar sejak Balita (bawah lima tahun), anak-anak sudah mengkonsumsi protein yang bergizi dan juga mengajak masyarakat terutama yang punya balita untuk mengkonsumsi Protein yang bergizi,” ujar pria yang kerap mendemokan masakan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Non Terigu.

Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan Pemerintah Provinsi Banten terus berupaya melakukan langkah-langkah dalam rangka penurunan angka stunting dan gizi buruk.

Dan, mengajak seluruh para pemangku kepentingan untuk bersama-sama dan bersinergi dalam penanganan stunting dan gizi buruk.

“Jadi kalau kita lihat dari pergerakan yang sudah kita lakukan ada trend makin membaik, karena tadi kita lihat sendiri pada waktu di sampling untuk diukur tinggi dan berat badannya itu ada progres membaik,” ungkap Al Muktabar.

“Kita sudah menurun 4,5 persen, mudah-mudahan kita terus giatkan ini bersama dengan semua stakeholder,” sambungnya.

Dikatakan Al Muktabar, hal tersebut juga merupakan salah satu capaian atas pendekatan yang dilakukan secara komprehensif integral. Selanjutnya pihaknya akan melakukan pendekatan cascading melalui reformasi birokrasi berdampak.

“Jadi kerja birokrasi itu berdampak kepada beberapa aspek yang telah menjadi target. Di antaranya bagaimana penurunan stunting, gizi buruk, dan kemiskinan ekstrem, serta pengendalian inflasi hingga mendorong gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” jelasnya.

Selanjutnya, Al Muktabar berharap dengan kekompakan bersama dan sinergi yang kuat dengan semua stakeholder, apa yang telah menjadi target dalam penurunan angka stunting dapat tercapai dengan maksimal.

“Mudah-mudahan kalau lihat dari trend yang kita lakukan, bisa kita capai. Tentu dengan berbagai langkah percepatan dan kekompakan kita,” imbuhnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com