INDOPOLITIKA.COM – Popularitas maupun elektabilitas Calon Gubernur Sumsel Herman Deru masih jadi yang tertinggi dibanding kandidat lain yang juga mengatakan akan maju pada kontestasi Pilgub Sumsel akhir tahun ini. 

Dengan tingkat popularitas maupun elektabilitas yang terlampau tinggi, Herman Deru diprediksi akan mulus menjadi Gubernur Sumsel lagi atau untuk periode kedua.  

Hanya satu yang bisa menggagalkan Herman Deru jadi Gubernur Sumsel lagi, ia urung atau tidak jadi mengikuti konstelasi Pilgub mendatang. 

Demikian benang merah hasil survei LSI yang digelar sejak 10 sampai 20 Mei 2024. Survei LSI melibatkan 1.200 responden, menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error lebih-kurang 2.9 persen. 

Direktur LSI Djayadi Hanan dalam rilis hasil survei di Bukit Golf, Palembang, kemarin mengatakan, survei dilakukan terhadap seluruh calon yang ada.  

Hasilnya, elektabilitas Herman Deru  tertinggi dalam simulasi semi terbuka atau banyak nama. Elektabilitasnya itu jauh di atas calon calon gubernur  lainnya seperti Mawardi Yahya, Heri Amalindo, dan calon- calon lainnya.  

“Kita melakukan survei hampir seluruh calon yang ada,” ungkapnya. 

Diterangkannya, Herman Deru masih menjadi pilihan utama masyarakat Sumatera Selatan, dalam kontestasi pemilihan Gubernur yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang.  

“Ini terlihat dari beberapa simulasi elektabilitas calon dan nama Herman Deru, masih mendominasi di atas 60 persen. Jadi siapapun lawan selisinya masih di atas 50 persen,” imbuhnya. 

Menurut Djayadi, tingginya elektabilitas Ketua DPW Partai NasDem Sumsel tersebut dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya popularitas paling tinggi, dan kepuasan masyarakat saat dia menjabat gubernur 2013-2018 lalu.  

“Apakah akan berubah? Bisa saja, tapi jarak yang dominan tidak mudah karena tinggal 5 bulan lagi, lain kalau masih tersisa 2 tahun ada perubahan drastis, ” tandasnya.  

Lanjut Djayadi, yang bisa menghalangi Herman Deru kedepan menjadi gubernur Sumsel, yakni tidak mengikuti konstelasi Pilgub mendatang. 

“Ini akan terjadi kompetisi yang sangat ketat karena calon lain-lain hanya selisih 1-2 persen saja,” pungkasnya. [Red] 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com