INDOPOLITIKA – Untuk pertamakalinya, kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah menembakkan sebuah rudal ke arah Tel Aviv pada Rabu (25/9/2024) pagi, yang memicu sirene di kota itu dan daerah sekitarnya. 

Rudal ‘Qader-1′ berhasil dicegat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan menggunakan sistem pertahanan David’s Sling. Tidak ada laporan mengenai korban luka atau kerusakan. Satu jam kemudian, militer mengatakan bahwa mereka telah menyerang peluncur Hizbullah yang digunakan untuk menembakkan rudal tersebut, di Nafakhiyeh, Lebanon selatan. 

Hizbullah mengklaim bahwa mereka telah menargetkan markas besar Mossad di dekat Herzliya, sebuah kota di dekat Tel Aviv, dengan rudal balistik “Qader 1.” 

Serangan terhadap wilayah Tel Aviv terjadi di tengah-tengah kekerasan lintas batas yang intensif selama beberapa hari di wilayah utara. 

Hizbullah terus menembakkan rentetan roket ke Israel sepanjang Rabu pagi, termasuk 40 roket yang diarahkan ke Safed, salah satunya langsung menghantam sebuah rumah di kota tersebut, menyebabkan kerusakan besar, namun tidak ada korban luka. 

Para pejabat Israel telah menekankan bahwa pertempuran akan terus berlanjut hingga Hizbullah jera dan puluhan ribu penduduk di bagian utara yang telah mengungsi selama hampir satu tahun dapat kembali ke rumah mereka.  

IDF mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka melakukan gelombang serangan udara “luas” terhadap target-target Hizbullah di Lebanon selatan dan Lembah Beqaa, menyerang lebih dari 100 target Hizbullah di Lebanon.

Israel Akan Terus Lancarkan Serangan  

IDF mengeluarkan pesan dalam bahasa Arab pada Rabu pagi kepada warga sipil Lebanon yang telah, seperti yang telah didesak, mengevakuasi rumah mereka karena keberadaan senjata Hizbullah, dan memperingatkan mereka bahwa masih belum aman untuk kembali.  

“Demi keamanan Anda, jangan kembali ke rumah Anda hingga ada pemberitahuan lebih lanjut,” demikian isi pesan tersebut, seraya menambahkan bahwa militer Israel masih terus melakukan serangan terhadap target-target teror. 

IDF mengatakan bahwa pihaknya melakukan gelombang serangan lain terhadap target-target Hizbullah di Lebanon semalam, menghantam operasi Hizbullah, puluhan depot senjata termasuk yang menyimpan rudal jelajah, peluncur untuk rudal presisi, dan infrastruktur lainnya.   

Militer mencatat bahwa ledakan-ledakan sekunder dapat dilihat dalam rekaman setelah serangan tersebut, “yang mengindikasikan bahwa banyak senjata yang tersimpan di dalam fasilitas-fasilitas tersebut”. [Red] 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com