INDOPOLITIKA.COM – Jeratan judi online makin mengkhawatirkan. Tidak hanya menyasar masyarakat kelas menengah kebawah, kalangan TNI-Polri hingga intelektual juga menjadi korban judi online ini.  

Kasus polwan berinisial Briptu FN (28) yang membakar suaminya Briptu RDW di asrama polisi Mojokerto, Jawa Timur, pada Sabtu (8/6/2024) contoh kasus kalangan aparat menjadi korban judi online. Briptu FN diduga membakar Briptu RDW lantaran kesal dengan suaminya yang kecanduan judi online. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto merespons kasus polisi wanita (polwan) membakar suaminya sendiri yang juga seorang polisi di Mojokerto, Jawa Timur, karena diduga terlibat judi online.  

Hadi mengatakan kasus tersebut menjadi bukti bahwa jeratan judi online sudah masuk ke dalam lingkungan TNI/Polri. Karenanya, Hadi menginstruksikan kepada jajaran di TNI/Polri agar menghindari jebakan judi online. Selain itu, dibutuhkan satuan tugas (satgas) untuk memberantas praktik judi online.  

“Kami mengimbau kepada seluruh pimpinan kementerian/lembaga, termasuk TNI/Polri untuk memberikan perhatian khusus kepada seluruh jajarannya supaya tidak terjebak judi online,” kata Hadi Tjahjanto, Jumat (14/6/2024). 

Diungkapkan Hadi, masyarakat yang menjadi korban judi online sudah cukup banyak. Sekitar 80% merupakan masyarakat menengah ke bawah. 

Hadi  juga meminta publik membantu pemerintah dalam pemberantasan judi online, agar upaya yang dilakukan dapat berjalan lebih baik.  

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa praktik judi online (judol) memakan korban dari berbagai kalangan, termasuk kaum intelektual.  

“Saya kira kalau bahaya sudah sangat mengkhawatirkan judi online ini, karena sudah banyak korban dan juga tidak hanya segmen masyarakat tertentu, misalnya masyarakat bawah saja, tetapi juga masyarakat atas juga mulai banyak yang menjadi korban. Termasuk kalangan intelektual, kalangan perguruan tinggi juga banyak yang kena juga,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/6/2024).  

Ia pun menyoroti berita kematian oknum polisi di Mojokerto yang tewas dibakar istrinya yang juga anggota polisi. Motifnya dipicu kegemaran korban bermain judi online. 

“Ya kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini. Misalnya kemudian kita masukkan di dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai penerima bansos ya. Kemudian mereka yang mengalami gangguan psikososial, kemudian kita minta Kemensos untuk turun untuk melakukan pembinaan dan memberi arahan,” kata Muhadjir. [Red] 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com