INDOPOLITIKA.COM – Partai NasDem bakal menggelar rapat untuk menentukan tiga nama bakal calon presiden rekomendasi untuk diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Nama-nama capres yang sebelum telah diusulkan para kader di tingkat dewan pimpinan wilayah (DPW) akan dibahas oleh screening committee untuk kemudian dipilih tiga dan diserahkan ke Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Sekjen NasDem Johnny G Plate mengatakan keputusan yang diambil nantinya akan dilakukan secara musyawarah mufakat, bukan mekanisme pemungutan suara.

“Keputusan yang diambil tidak berbasis voting suara, tapi dilakukan secara musyawarah. Evaluasi dan penggodokan akan dilakukan oleh screening committee malam ini sehingga mudah-mudahan besok sudah ada shortlist, tiga capres,” kata Johnny di sela-sela Rakernas NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (16/6).

“Nanti malam baru kami rapatkan akan kami bahas,” sambungnya.

Dia mengatakan jumlah nama yang dibahas nantinya bisa bertambah dari nama-nama yang sudah direkomendasikan para kader NasDem dari DPW. Johnny pun meminta semua pihak menunggu tiga nama rekomendasi capres yang muncul nanti.

Rakernas NasDem diwarnai berbagai usulan nama capres untuk diusung di Pilpres 2024 dari DPW. Tiap DPW bisa mengusulkan 3-5 nama.

Tokoh yang paling banyak diusulkan adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ada 32 DPW yang mengusulkan. Dua wilayah yang tidak mengusulkan nama Anies adalah Papua Barat dan Kalimantan Timur.

Tokoh lain yang banyak diusulkan kader NasDem adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kader PDIP itu diusulkan 29 DPW NasDem di Rakernas.

Nama lain yang menonjol adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Dia diusulkan 16 DPW. Kemudian Panglima TNI Andika Perkasa dan Rachmat Gobel diusulkan oleh masing-masing 13 DPW.

Dari elemen militer, selain nama Andika juga muncul nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman. DPW NasDem yang mengusulkan adalah Nusa Tenggara Timur dan DPW Bali.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menduga ketidakmunculan nama Prabowo dan AHY kemungkinan karena para kader NasDem di wilayah tidak ingin merekomendasikan figur yang terlalu dominan dari parpol lain.

Dia menyampaikan itu ketika tidak ada DPW yang mengusulkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Mungkin teman-teman di DPW memiliki catatan yang tidak menginginkan asosiasi figur yang terlalu dominan ke parpol tertentu, itu yang mungkin ya,” ucap Willy.