INDOPOLITIKA.COM – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa dunia Muslim tidak akan pernah mentolerir kejahatan perang Zionis Israel terhadap perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza.

Amir-Abdollahian membuat pernyataan tersebut dalam sebuah posting di akun X-nya pada Kamis, (19/10/2023) di akhir kunjungannya ke Arab Saudi di mana ia menyampaikan pidato pada pertemuan darurat Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di kota Jeddah.

Para peserta dalam pertemuan tersebut membahas konflik Israel-Palestina yang meningkat setelah serangan Israel ke Rumah Sakit al-Ahli al-Arab yang dikelola Anglikan, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, di pusat Gaza yang menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai ratusan lainnya.

Israel melancarkan perang ke Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas penjajah tersebut.

Jumlah korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Gaza telah mencapai 3.500 orang. Sebanyak 13.000 orang lainnya juga terluka.

Menurut beberapa LSM, jumlah korban tewas anak-anak Palestina telah melebihi 1.000 orang sejak Israel melancarkan serangan udara mematikan ke Gaza, yang berarti seorang anak Palestina terbunuh setiap 15 menit.

Hal ini terjadi ketika anak-anak yang masih hidup menderita konsekuensi fisik dan emosional sebagai akibat dari pemboman Israel dan pengungsian internal. Ratusan wanita juga telah terbunuh dalam serangan brutal tersebut.

Amir-Abdollahian mengatakan dalam jabatannya bahwa dia mengadakan pembicaraan dengan menteri luar negeri Turki, Irak, Arab Saudi, Indonesia, Mauritania, Tunisia, Libanon, Kuwait, Azerbaijan, dan sekretaris jenderal OKI, serta menteri luar negeri Qatar di sela-sela pertemuan di Jeddah.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Amir-Abdollahian mendiskusikan dengan mitranya tentang perkembangan yang sedang berlangsung di Palestina, khususnya situasi tragis di Gaza, dan cara-cara untuk mengakhiri pembunuhan brutal Israel terhadap rakyat Palestina.

Para diplomat tinggi Iran dan Turki juga bertukar pandangan mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan bersama dan perkembangan regional.

Dalam pertemuan lainnya, Amir-Abdollahian dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov mengecam kejahatan yang dilakukan rezim Israel di Gaza, terutama serangan biadab terhadap Rumah Sakit Baptis.

Mereka mengatakan bahwa tindakan rezim Israel adalah contoh nyata dari genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Menteri Luar Negeri Iran dan Azerbaijan mendesak negara-negara Muslim untuk mengirim pesan yang kuat dan bersatu kepada rezim Tel Aviv dan para pendukungnya untuk menghentikan tindakan kriminal mereka.

Bayramov mengatakan Azerbaijan prihatin dengan perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza dan meminta semua pihak untuk menghentikan pembunuhan dan pertumpahan darah di Jalur Gaza.

Kedua menteri luar negeri juga bertukar pandangan tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk perkembangan terakhir di wilayah Kaukasus, dan pengembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Mereka menekankan perlunya mempercepat implementasi perjanjian yang telah ditandatangani antara kedua negara untuk mengembangkan kerja sama transit dan transportasi.

Dalam percakapan telepon pada hari Kamis, Amir-Abdollahian dan mitranya dari Yordania, Ayman Safadi, menekankan pentingnya mengambil tindakan segera dan efektif untuk menghentikan kejahatan perang rezim Israel terhadap warga Gaza yang tak berdaya, terutama perempuan dan anak-anak.

Para diplomat tinggi Iran dan Yordania juga menyerukan pencabutan blokade atas Gaza, pengiriman bantuan internasional yang mendesak ke wilayah yang terkepung, dan mencegah pengungsian paksa rakyat Palestina. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com