INDOPOLITIKA.COM – Pensiunan Jenderal Israel, Israel Ziv, mengatakan bahwa ketegangan antara Netanyahu dan para pemimpin militer Israel terkait tujuan perang di Gaza lebih buruk dari sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa para petinggi militer dan keamanan Israel merasa bahwa mereka telah “kehabisan tujuan perang” dan telah mencapai “puncak taktis”.

“Kami semakin dekat untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kami akan mencapai titik di mana kami hanya akan berperang secara gerilya, dan itu bisa memakan waktu bertahun-tahun,” ujar Ziv seperti dikutip oleh media Amerika.

Perpecahan antara Netanyahu dan militer Israel terjadi kemarin ketika juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa Hamas tidak dapat dibasmi karena Hamas adalah “sebuah ideologi”, yang merongrong tujuan Netanyahu untuk mengalahkannya secara penuh.

Pernyataan Daniel ini tampaknya semakin menggarisbawahi ketegangan antara Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi pertahanan mengenai cara dia menangani perang di Gaza.

Setelah sembilan bulan perang di mana lebih dari 37.000 warga Palestina telah terbunuh demi menghabisi kelompok bersenjata yang memerintah daerah kantong yang terkepung, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada penyiar Channel 13 Israel pada hari Rabu bahwa tugas itu tidak mungkin dilakukan.

“Usaha untuk menghancurkan Hamas, membuat Hamas menghilang – itu hanya melemparkan pasir ke mata publik,” katanya, dikutip dari Aljazeera, Kamis (20/6/2024).

“Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. Ia berakar di hati masyarakat – siapa pun yang berpikir kita bisa melenyapkan Hamas adalah salah,” tegasnya.

“Ini hanya memberi Anda gambaran tentang kebijakan Benjamin Netanyahu dalam perang ini, dan tentara di lapangan mengatakan bahwa hal itu sebenarnya tidak realistis,” tambahnya.

Sebagai tanggapan, kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kabinet keamanan telah menetapkan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang.

“Pasukan Pertahanan Israel tentu saja berkomitmen terhadap hal ini,” tambah pernyataan itu.

“Setiap klaim yang sebaliknya berarti pernyataan tersebut di luar konteks,” ujarnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com