INDOPOLITIKA.COM – Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja telah ditetapkan sebagai tersangka usai ditangkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Bandar Lampung pada Selasa (7/6/2022) pukul 06.30 WIB.

Kekinian, polisi juga membongkar rekam jejak Abdul Qadir. Polisi menyatakan Khilafatul Muslimin sebagai organisasi yang bersebrangan dengan ideologi Pancasila.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menyebut, bukan kali ini saja Abdul Qadir Hasan Baraja berurusan dengan aparat penegak hukum.

Zulpan membeberkan, Abdul Qadir Hasan Baraja pernah dua kali mendekam di bui atas kasus terorisme.

“Pernah ditahan terkait kasus terorisme pada Januari 1979 dan pengeboman Candi Borobudur di tahun 1985 serta memiliki kedekatan dengan kelompok Radikal,” ujar Zulpan dalam konferensi pers, Selasa (7/6/2022).

Dikatakan Zulpan, penetapan Abdul Qadir sebagai tersangka tidak hanya terkait dengan aksi konvoi yang viral beberapa waktu lalu di Cawang, Jakarta Timur.

Namun juga melihat secara keseluruhan organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin dan beberapa perbuatan melawan hukum dan tindak pidana yang dilakukan kelompok tersebut.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi juga mengatakan Abdul Qodir merupakan eks narapidana yang pernah ditahan atas kasus terorisme.

“Dia dua kali ditahan yakni selama 3 tahun dan 13 tahun,” ujar Hengki dalam kesempatan sama.

Dia menerangkan, Abdul Qadir Hasan Baraja pernah menyatakan mendukung NKRI dan Pancasila. Namun, faktanya tak demikian.

Hengki menyampaikan, penyidik bersama ahli agama islam dalam hal ini literasi islam dan ideologi islam dan ahli pidana mempelajari website dan akun youtube Khilafatul Muslimin, serta rekaman video ceramah yang dipaparkan oleh organisasi Khilafatul Muslimin.

Juga buletin-buletin yang disebarkan Khilafatul Muslimin setiap bulan. Hengki menyatakan penyidik dan ahli berpendapat organisasi Khilafatul Muslimin melanggar Undang-Undang Ormas dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

“Dalam hasil penyelidikan kami,ternyata ada hal yang sangat kontradiktif dari apa yang disampaikan oleh pimpinan-pimpinan Ormas Khilafatul Muslimin ini baik petinggi yang saat ini kami tangkap maupun petinggi di wilayah lainnya,” tandas dia. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com