INDOPOLITIKA.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menyampaikan rasa empati dan mengunjungi para korban kebocoran gas pabrik es, sebelumnya. Dengan adanya insiden ini, akan dilakukan evaluasi kepada pihak perusahaan terutama perihal keamanannya. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan izin pabrik tersebut terancam dibekukan. Sejauh ini, informasi yang diperoleh, sebanyak 9 warga masih dirawat di Rumah Sakit guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.  

“Tentu yang pertama sekali, kami turut berempati dengan warga, yang terkena dampak dari bocornya gas amoniak ini dan yang terkena dampak segera pulih kembali,” ucap Nurdin, usai menjenguk korban di Rs Ar Rahmah. 

“Kami meminta perusahaan agar mengevaluasi secara keseluruhan terutama sistem keamanannya, sehingga jangan sampai terjadi kembali,” jelasnya. 

Sementara itu, Sekretaris DLH Kota Tangerang, Mohammad Dadang Basuki menyatakan, pihaknya sudah menemui jajaran manajemen PT Danesja Utama Patria atas insiden kebocoran gas pabrik es tersebut. 

Menurutnya, DLH Kota Tangerang sebelumnya sudah melakukan pengawasan bahkan telah mengeluarkan sanksi administrasi pada 30 Desember 2019 lalu kepada PT Danesja Utama Patria. 

Sebab dalam pengawasan tersebut salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait kondisi pipa mesin pendingin air. 

Kata Mohammad Dadang Basuki, pihaknya juga sudah menyampaikan kekhawatiran yang perlu ditindak lanjut oleh perusahaan terkait, lewat sanksi administrasi. 

“Kini, DLH Kota Tangerang pun telah mengevaluasi sanksi admisnitrasi yang dikeluarkan pada 2019 silam dengan opsi pemberatan sanksi, yaitu sanksi pembekuan izin,” tegas Dadang dalam keterangannya. 

Dia menjelaskan bahwa kondisi saat ini di lokasi kejadian masih akan dilakukan sampling udara yang lebih mendalam. 

“Namun, dalam pantauan kami kondisi di lingkungan sekitar relatif sudah aman dan baik. Upaya pencegahan ke depan, pastinya DLH Kota Tangerang akan meningkatkan pengawasan yang sudah jalan selama ini,” tandasnya.  

Disisi lain, Camat Karawaci, Mahdiar mengatakan, terdapat 9 warga yang menjalani perawatan di rumah sakit yang berbeda. Mereka tersebar di Rumah Sakit Ar-Rahmah Sari Asih, Hermina dan Rumah Sakit Sari Asih Karawaci. 

“Dari data yang kami terima, untuk di Rumah Sakit Sari Asih Karawaci ada 6 orang, lalu Hermina Tangerang 2 orang dan Rumah Sakit Arrahmah 1 orang,” katanya, Rabu, 7 Februari 2024. 

“Rata-rata usia lanjut usia. Mereka yang dirawat karena mengalami kesulitan bernapas dan radang. Dan kami harap, hari ini bisa pulih dan kembali pulang semua,” ujarnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com