INDOPOLITIKA.COM – Panglima TNI Laksamana TNI Yudho Margono meningkatkan operasi teritorial di Papua menjadi siaga tempur.

Peningkatan situasi di Papua menjadi siaga tempur menyusul baku tembak pasukan TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua.

Baku tembak terjadi usai pasukan patroli berupaya menyelamatkan Pilot Susi Air yang disandera KKB sejak Februari lalu.

“Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum. Tapi tentunya dengan kondisi seperti ini khususnya di daerah tertentu kita ubah menjadi operasi siaga tempur. Menghadapi serangan seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April yang lalu kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita sehingga Naluri tempurnya terbangun. Selama ini kan kita operasi teritorial, komunikasi sosial itu tetap kita laksanakan tetapi ketika menghadapi seperti ini ya harus melaksanakan siaga tempur,” ungkap Yudho dalam pernyataan resminya pada 18 April 2023 di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua dikutip dari tni.mil.id 19 April 2023.

Yudho juga menjelaskan terkait dengan berita yang simpang siur pada peristiwa tanggal 15 April 2023.

Dijelaskannya, 36 prajurit TNI saat melaksanakan patroli mencari keberadaan pilot Susi Air.

Di jalan, pasukan patroli TNI dihadang oleh Kelompok Separatis Terorisme (KST) dan terjadi kontak tembak. Dari kontak tembak tersebut, satu prajurit TNI yaitu Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang sedalam lebih kurang 15 meter dan dinyatakan tewas dan 4 orang yang luka-luka.

Yudo menegaskan, tidak semua prajurit yang terluka akibat luka tembak. Ada juga prajurit yang luka akibat terpeleset karena keadaan medan yang miring.

“Tapi alhamdulillah kondisinya mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang selamat siang Panglima. Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad.  Juga malah ada yang bilang Komando. Itu artinya mereka masih sadar Alhamdulillah mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka,” kata Yudo.

Hingga saat ini, pihak TNI masih melakukan pencarian terhadap 4 prajurit TNI yang masih hilang.

“Sampai saat ini ada empat personel yang belum terkonfirmasi dan masih dicari keberadaannya. Saat ini sedang konsentrasi mengevakuasi yang meninggal terjatuh di jurang. Kita usahakan evakuasi walaupun terkendala cuaca. Kita prioritaskan yang luka-luka akibat tembakan KST (Kelompok Separatis Terorime). Tadi semuanya sudah berhasil dan sudah dibawa ke rumah sakit,” ujar Yudo Margono.

Yudo juga menegaskan bahwa pernyataan KST yang menyebut telah membunuh 9 prajurit TNI dan merampas senjatanya adalah tidak benar.

“Tidak ada prajurit TNI yang disandera dan tidak ada senjata prajurit yang disita oleh KST,” tambahnya.(azh)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com