INDOPOLITIKA.COM – Kenaikan harga komoditas pangan termasuk beras terjadi akibat faktor cuaca dan turunnya produksi di sentra-sentra produksi beras. Selain hal tersebut tingginya harga beras juga dipengaruhi oleh suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan permintaan yang tinggi. 

Ditambah lagi tersendatnya distribusi pasokan di beberapa wilayah sentra produsen bahan pokok akibat bencana alam yang mengakibatkan rusaknya beberapa akses jalan mengakibatkan tingginya harga kebutuhan pokok terus bertahan dan sulit dikendalikan. 

Indonesia mengalami defisit beras pada Januari-Februari 2024 dan menyebabkan harga beras naik. Defisit beras pada Januari 2024 diperkirakan 1,61 juta ton dan pada Februari 2024 mencapai 1,22 juta ton.  

Kenaikan harga beras diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2024. Di sisi lain, tingginya harga beras juga terjadi karena produksi beras lokal belum memasuki musim panen raya. 

Bulog telah menggelontorkan cadangan beras pemerintah ke pasar-pasar induk dan pasar ritel melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).  

Beras ini merupakan hasil impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan. Persediaan beras dari Perum Bulog itu adalah jenis beras medium SPHP yang harganya sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras, yakni Rp. 10.900/kg 

Berdasarkan halaman Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium pada 24 Februari 2024 Rp 14.860 perkilogram. Kemudian harga beras premium rata-rata Rp 16.310 perkilogram. Artinya, harga beras medium dan premium saat ini sudah jauh melampaui HET.  

Informasi, HET beras yang saat ini berlaku mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional No. 7/2023 untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi adalah Rp 10.900/kg untuk beras medium, sedangkan untuk beras premium sebagai harganya Rp 13.900/kg. 

Penjabat Bupati Tangerang Andi Ony mengatakan untuk mengatasi kenaikan harga beras Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama para mitra seperti Bulog, Perumda pasar dan para mitra yang lain akan kembali melakukan operasi pasar beras murah berkualitas di beberapa lokasi.  

Minimal 2 ton beras SPHP akan siap didistribusikan di setiap operasi pasar. Pada pelaksanaan operasi pasar beras murah, masyarakat dapat membeli beras dengan harga terjangkau. 

Komoditas yang disediakan oleh Disperindag Kabupaten Tangerang dan Bulog Tangerang dalam kegiatan operasi pasar beras tersebut berupa beras SPSH dalam kemasan lima kilogram yang disiapkan dengan kisaran harga sebesar Rp. 49.750 sampai dengan 53.000 perkantong ukuran 5 kg dan dibatasi untuk 2 kantong atau 10 kilonya.  

Pendistribusian beras SPHP ke tingkat konsumen oleh Bulog Divre Tangerang dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan Harga.  

Dalam rangka pengecekan stok dan produksi serta pendistribusian beras, Pj Bupati Tangerang Andi Ony juga melakukan kunjungan ke gudang beras di daerah Teluknaga.  

Kunjungannya langsung ke lapangan tersebut untuk memastikan ketersediaan stok aman dan harga beras tetap terjangkau.  

“Saya sengaja datang langsung ke gudang beras di daerah Teluknaga untuk melihat langsung ketersediaan stok beras dan memastikan ketersediaan stoknya aman dan harganya masih terjangkau masyarakat,” katanya. 

Berdasarkan hasil kunjungannya stok beras untuk 3 bulan sampai dengan 4 bulan mendatang masih cukup aman dan diharapkan memasuki musim panen mendatang, harga beras bisa kembali normal.

Pj Bupati Tangerang Andi Ony.

“Dari hasil pengamatan kita tadi, stok beras untuk 3 sampai 4 bulan mendatang masih cukup aman. Semoga memasuki musim panen nanti, harga beras bisa kembali turun dan kembali normal,” ungkapnya. 

Menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, Pemkab Tangerang memastikan stok beras aman, baik itu SPHP maupun premium. Ketersediaan dan keterjangkauan harga komoditi pangan menjelang Ramadhan maupun hari raya Idul Fitri menjadi perhatian serius. Untuk itu, Pemkab Tangerang bersama para mitra daerahnya akan terus rutin menggelar operasi pasar.  

Selain itu Pemkab Tangerang juga akan menjalin kerjasama dengan daerah lain yang ketersediaan stok berasnya masih surplus. [Adv] 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com