INDOPOLITIKA.COM – Tidak seperti pilkada sebelumnya, Pemilihan Wali Kota- Wakil Wali Kota Tangsel edisi 2024 tak seramai sebelumnya. Padahal biasanya, Pilkada Tangsel selalu menarik animo masyarakat.  

Dan sudah dipastikan, Pilkada Tangsel tahun ini juga tanpa calon perseorangan atau jalur independen. Bahkan petahana Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan bahkan berpeluang melawan kotak kosong.  

Soal pasangan calon dari jalur perseorangan atau jalur independen, hingga batas akhir waktu penyerangan dukungan bagi calon independen, tidak ada satu pun yang menyerahkan syarat dukungan kepada KPU. 

Anggota KPU Kota Tangsel Ajat Sudrajat mengatakan, tahapan penyerahan syarat dukungan untuk jalur independen dimulai dari 8 sampai 12 Mei 2024. 

“Tapi, sampai kemarin pukul 00-00 WIB, kami tunggu, tidak ada satu pun bakal calon atau kandidat yang mau maju dari jalur perseorangan, dengan menyerahkan syarat dukungan,” paparnya. 

Ajat menerangkan, bahwa KPU Tangsel telah mensosialisasikan tata cara pemenuhan syarat dukungan calon perseorangan. 

“Sosialisasi telah kami lakukan kepada para pihak terkait, termasuk elemen masyarakat, juga telah kita umumkan tahapannya,” paparnya. 

“Jumlah syarat sebanyak 66.446 dukungan bagi bacalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel dari jalur independen ini pun dengan domisili KTP warga pendukung telah ditentukan. Sebaran minimal empat kecamatan,” pungkasnya. Kotak Kosong  

Sementara itu,beberapa partai politik (parpol) yang telah membuka penjaringan bakal calon kepala daerah di Pilkada Tangsel, seperti memberi sinyal hanya mendukung pasangan petahana Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan. Isu yang beredar, akan ada kotak kosong di Pilkada kali ini. 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, langkah politik yang dilakukan Benyamin-Pilar dengan mendaftar di sejumlah parpol merupakan upaya untuk dapat memenangkan kembali pertarungan Pilkada Tangsel 2024. 

Menurut Ujang, dengan mendapatkan banyak dukungan atau memborong partai politik di Kota Tangsel akan membuat petahana dapat memenangkan pertarungan dengan mudah. 

“Ya memang kalau diborong semua partainya akan melawan kotak kosong, tidak ada penantang, tidak ada kesempatan bagi warga Tangsel untuk menantang petahana,” kata Ujang, Senin (6/5/2024). 

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini memandang harus ada pihak yang berani mengambil langkah untuk menantang petahana. 

“Ketika petahana kuat memborong semua partai politik, semua kekuatan politik, ketika tidak ada lawan, tidak ada oposisi, tidak ada pengkritik dan tidak ada yang mengawasi yang ditakutkan kekuasaan ke depan akan disalahgunakan,” terangnya.  

Ia memaparkan, power tends to corrupt (kekuasaan cenderung korup), kekuasaan itu akan cenderung disalahgunakan, and absolute power corrupts absolutely (kekuasaan yang absolut pasti korup). 

“Jadi kekuasaan yang terlalu besar yang absolut itu penyalahgunaan kekuasaannya akan semakin besar juga, kan di situ sebenarnya titik berbahayanya,” tegasnya.
 

Bukan Keinginan Golkar

Sementara itu, Sekretaris Golkar Tangsel, Abdul Rasyid, ketika ditanyai mengenai langkah petahana bersama Golkar yang terkesan akan memborong seluruh partai di Pilkada Tangsel 2024 ini, ia mengatakan, hal itu merupakan pesan politik dari Golkar untuk merangkul seluruh elemen dan golong bersama-sama membangun Tangsel. 

“Ini pesan politik. Ini adalah komitmen bahwa membangun Tangsel itu tidak bisa sendiri. Maka dari itu kami dari Golkar mengambil dan mendaftarkan kandidat kami ke semua partai politik yang buka penjaringan Pilkada,” papar Abdul Rasyid dalam salah satu kesempatan diskusi. 

Disinggung mengenai upaya menciptakan kotak kosong untuk melawan petahana, politisi yang akrab disapa Ocil ini mengatakan, bahwa dirinya belum memahami mengenai adanya isu tersebut. 

“Justru jangan kita hembuskan isu itu, seolah menjadi arahnya negatif. Karena kami dari Golkar memahami betul membangun Tangsel ini butuh kerja keras bersama-sama. Jadi soal kotak kosong itu bukan lah keinginan dari Golkar,” tandasnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com