INDOPOLITIKA.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia tidak akan mendapatkan sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) karena Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Ini sesuai dengan surat yang diterima Jokowi dari FIFA.

“Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” kata Jokowi dalam pernyataan persnya melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/10/2022).

Jokowi menambahkan dalam surat FIFA tersebut juga dijelaskan bahwa Pemerintah Indonesia bersama dengan FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” jelasnya.

Jokowi juga memaparkan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia.

(1) membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;
(2) memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
(3) melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
(4) mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta
(5) menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Presiden FIFA Gianni Infantino juga disebut Jokowi akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Mereka akan berdiskusi lebih lanjut soal rencana tim transformasi sepak bola Indonesia.

“Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” tukasnya.

Korban tragedi Kanjuruhan diketahui mencapai 678 orang. Data itu merupakan data per hari ini pukul 15.30 WIB.

“Jumlah total korban 678 orang terdiri dari jumlah korban MD (meninggal dunia) 131, jumlah korban luka 547,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keteranganya, Jumat (7/10).

Dedi merincikan 547 korban luka itu terdiri dari tiga kategori, yaitu luka ringan, luka berat, dan luka sedang. Saat ini masih ada 60 orang masih menjalani rawat inap di rumah sakit (RS).

“Luka ringan 481, luka sedang 43, luka berat 23,” jelasnya.[CHE]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com