INDOPOLITIKA.COM – Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UNHCR) mengumumkan sekitar 1,7 juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat agresi Israel sejak Oktober tahun lalu. 

Juru bicara UNHCR Ravina Shamdasani mengatakan dalam sebuah konferensi pers di kantor PBB di Jenewa pada hari Selasa bahwa menyelesaikan situasi bencana yang dialami warga sipil di Gaza harus tetap menjadi prioritas.

“Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mendesak semua negara yang memiliki pengaruh untuk melakukan segala cara untuk menghentikan krisis hak asasi manusia dan kemanusiaan yang semakin mengerikan di Gaza, meningkatnya kekerasan dan serangan yang ditargetkan di Tepi Barat, serta meningkatnya risiko eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah,” ujar Shamdasani, dilansir dari presstv, Rabu (17/4/2024). 

Ia mengatakan bahwa Israel terus memberlakukan pembatasan yang melanggar hukum atas masuknya dan distribusi bantuan kemanusiaan, dan melakukan penghancuran infrastruktur sipil secara luas.

Shamdasani menambahkan, “Ada sekitar 1,7 juta orang yang mengungsi secara paksa di Gaza. Orang-orang ini hidup dalam kondisi yang mengerikan dan berada di bawah ancaman yang terus menerus.”

“Dalam sepekan terakhir saja, pertempuran telah meningkat di Gaza Tengah yang menyebabkan sekitar 10.000 orang mengungsi dari dalam dan sekitar kamp Nuseirat dan dekat Wadi Gaza,” ujarnya. 

Dia mengatakan bahwa “Israel terus memberlakukan pembatasan yang melanggar hukum atas masuknya dan distribusi bantuan kemanusiaan, dan melakukan penghancuran infrastruktur sipil secara luas.”

Israel menyangkal telah menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Rezim Zionis Israel telah menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat untuk mengizinkan lebih banyak pasokan masuk ke Jalur Gaza sejak mereka menyerang sebuah konvoi bantuan pada tanggal 1 April lalu, yang menewaskan para pekerja bantuan internasional.

“Mereka yang mengantarkan atau mencoba mengakses bantuan kemanusiaan tidak boleh diserang,” tambah Shamdasani. 

534 Masjid Hancur 

Shamdasani mengatakan bahwa UNHCR juga menerima laporan bahwa selama Idul Fitri pekan lalu, pasukan Israel menyerang setidaknya delapan masjid di Nuseirat dan Kota Gaza, dan menyerang tiga masjid lainnya pada 14 April. 

Sejak Oktober 2023, 534 masjid telah dihancurkan atau dirusak menurut Kantor Media Pemerintah Gaza. Tempat-tempat ibadah dilindungi di bawah hukum perang, katanya.

Shamdasani menunjukkan bahwa kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina dan hak milik mereka di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir.

Dia menyatakan bahwa warga Palestina menjadi sasaran serangan ratusan penjajah Israel, yang sering ditemani atau didukung oleh tentara Israel.

Dia menekankan bahwa “kekuatan pendudukan” harus mengambil semua langkah dalam kewenangannya untuk memulihkan ketertiban dan keamanan publik di Tepi Barat.

“Pasukan keamanan Israel harus segera mengakhiri partisipasi aktif dan dukungan mereka terhadap serangan-serangan penjajah terhadap warga Palestina,” tandas Shamdasani. [Red] 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com