INDOPOLITIKA.COM – Jumlah korban tewas akibat bencana di Turki dan Suriah tembus 19.332 orang pada Kamis (9/2).

Dalam update terbarunya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melaporkan korban meninggal dunia di negaranya bertambah menjadi 16.170 jiwa.

Sementara itu, korban tewas di Suriah tercatat sebanyak 3.162 jiwa. Rinciannya, 1.900 di wilayah yang dikuasai pemberontak dan 1.262 di wilayah yang dikendalikan pemerintah, menurut media pemerintah negara itu.

Jumlah korban ini melampaui prediksi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang memperkirakan 10 ribu orang meninggal dunia akibat bencana ini.

Angka korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah ini pun melebihi korban gempa di Izmit Turki pada 17 Agustus 1999 silam. Kala itu, lebih dari 17.000 orang tewas dan 50 ribu lainnya luka-luka.

Banyak warga terutama keluarga korban gempa frustrasi hingga marah karena menilai pihak berwenang lamban melakukan evakuasi dan penyelamatan sehingga korban jiwa terus bertambah.

Soal ini, pihak berwenang memang mengaku kesulitan melakukan proses penyelamatan dan evakuasi lantaran banyak akses terputus dan luasnya daerah terdampak.

Di sisi lain, cuaca dingin ekstrem hingga badai salju turut mempersulit proses penyelamatan. Dalam beberapa pekan terakhir, badai salju memang melanda beberapa wilayah di Turki, termasuk area terdampak gempa.

Gempa mematikan di Turki ini bukan kali pertama. Pada 1939, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Erzincan timur dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang.

Kemudian pada Agustus 1999, gempa bermagnitudo 7,6 melanda Izmit. Akibat bencana ini, lebih dari 17 ribu orang tewas.

Turki memang berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Oleh sebab itu, negara ini kerap diguncang gempa.(red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com