INDOPOLITIKA – Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko di tengah penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Reli ini mendorong nilai cryptocurrency terbesar di dunia mencapai US$125.689 atau sekitar Rp2,08 miliar pada perdagangan Minggu di kawasan Asia melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada 14 Agustus.
Kenaikan ini turut ditopang oleh penguatan pasar saham AS dan meningkatnya aliran dana ke Exchange Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin.
Para investor berspekulasi bahwa penutupan pemerintahan AS, yang dimulai pada Rabu, akan memperkuat permintaan terhadap aset safe-haven. Fenomena ini mulai dikenal di kalangan pelaku pasar sebagai bagian dari strategi “perdagangan devaluasi”.
“Ketika berbagai aset seperti saham, emas, bahkan barang koleksi seperti kartu Pokémon mencapai puncak tertingginya, tidak mengejutkan jika Bitcoin juga ikut terdorong oleh narasi pelemahan dolar AS,” kata Joshua Lim, co-head of markets di perusahaan broker kripto FalconX.
Geoff Kendrick, kepala riset aset digital global di Standard Chartered Plc, menambahkan bahwa penutupan pemerintahan kali ini memiliki signifikansi tersendiri. Ia memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan terus menguat selama periode tersebut berlangsung.(Hny)
Tinggalkan Balasan