INDOPOLITIKA – Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (Purn) Armia Pahmi, memastikan tidak ada lagi desa yang terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa seluruh bantuan logistik telah berhasil didistribusikan ke seluruh desa terdampak.

“Untuk desa yang terisolasi sudah tidak ada lagi. Seluruh wilayah sudah kita distribusikan bantuan logistiknya,” ujar Armia, dikutip dari YouTube CNN Indonesia, kemarin.

Bupati Aceh Tamiang Armia Pahmi menambahkan, arus bantuan ke Aceh Tamiang terus berdatangan dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah daerah memastikan bantuan tersebut disalurkan secara merata ke 216 desa, menyesuaikan kebutuhan masing-masing wilayah.

“Bantuan sudah banyak yang masuk dan semuanya telah kita distribusikan ke 216 desa sesuai permintaan para kepala desa,” jelasnya.

Selain fokus pada penyaluran bantuan darurat, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang juga mulai menyiapkan langkah pemulihan pascabencana. Salah satunya adalah penyediaan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak.

Armia menjelaskan bahwa lahan milik pemerintah telah disiapkan untuk pembangunan hunian tersebut, dan data pendukung telah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk ditindaklanjuti.

“Saya berharap pada bulan Januari nanti, hunian sementara dan hunian tetap sudah bisa kita dirikan, Insya Allah,” katanya.

Sebelumnya, masyarakat Desa Lubuk Sindup juga telah menerima bantuan kemanusiaan bagi korban banjir dan longsor. Bantuan ini disalurkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, dengan total mencapai sekitar 10 ton, difokuskan untuk wilayah terdampak di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, serta Kota Langsa.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar, H. Saifuddin SE, pada Selasa (16/12/2025), berharap bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar korban selama masa tanggap darurat. Pemerintah Aceh sendiri telah memperpanjang masa tanggap darurat hingga 25 Desember mendatang.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com