INDOPOLITIKA.COM – Wakil Gubernur Musa Rajekshah mengenang momen saat Haji Anif, ayahnya, berpulang dua tahun lalu. Musa bersyukur di subuh hari itu banyak masyarakat yang membantu membongkar kolam yang sekarang jadi makam Haji Anif.

Hal tersebut dituturkan Musa saat peluncuran buku ‘Dadak Tidak Pernah Pergi’, Jumat (25/8/2023) kemarin di Masjid Al Musannif. Rangkaian acara haul ke dua Haji Anif itu digelar pasca sholat Jumat dan dihadiri ratusan masyarakat.

“Makam almarhum itu dulunya kolam. Jauh hari almarhum sudah pesan agar dimakamkan di situ. Kolam sebelumnya kami bikin taman aja, untuk kamuflase karena udah dipesan. Pesan almarhum untuk dimakamkan di situ,” kenang Ijeck, sapaan akrab Musa.

Dan saat Haji Anif berpulang pada 25 Agustus 2021 lalu, tepatnya pukul 4 pagi sebelum adzan subuh berkumandang, Ijeck bersyukur masih teringat pesan sang dadak. Dalam suasana genting itu ia terbayang wasiat almarhum, lalu segera minta kolam itu dibongkar.

Walau sempat mengalami masalah saat membongkarnya, ia bersyukur waktu itu banyak masyarakat sekitar yang ikut membantu.

“Ketika beliau meninggal jam 4 pagi, saya tiba-tiba teringat dan langsung minta tukang untuk bongkar itu kolam. Pas dibongkar kolamnya agak payah karena keras corannya. Tapi ada aja yang bantu. Tukang dari luar, dari SPBU depan, dari pinggir jalan ini alhamdulillah banyak yang bantuin,” sambungnya.

Putra ke delapan dari sembilan anak Haji Anif ini lantas meneteskan air mata. Haru bercampur bahagia menghiasi wajah Ijeck. Terlebih saat peringatan haul ke dua ini bisa dihadiri Presiden.

“Saya mengundang Pak Jokowi saat kunjungan beliau ke Medan sebelum ke Afrika kemarin. Alhamdulillah beliau datang dan masyarakat pun banyak yang hadir. Saya berterima kasih kepada semuanya,” tandas Ijeck. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com