INDOPOLITIKA – Seorang nenek berusia 80 tahun bernama Elina Widjajanti, diusir paksa oleh segerombolan ormas. Mirisnya, rumah nenek Elina di Dukuh Kuwukan, Lontar, Sambikerep, Surabaya juga dirobohkan dan kini rata dengan tanah.

Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat suasana mencekam saat sekitar 50 anggota ormas mendatangi kediaman nenek Elina.

Tanpa adanya surat putusan resmi dari pengadilan, massa tersebut merangsek masuk dan memaksa sang nenek keluar.

Nenek Elina mengaku dirinya diangkat paksa dan diseret oleh oknum ormas tersebut hingga keluar pagar rumah. Akibat tindakan represif tersebut, korban mengalami luka memar di beberapa bagian wajahnya.

Selain kehilangan tempat tinggal, dokumen-dokumen penting milik korban juga dilaporkan raib diambil oleh kelompok tersebut.

Nenek Elina Tuntut Keadilan

Kini, nenek Elina meminta aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap para pelaku.

“Saya hanya ingin keadilan. Rumah saya dirobohkan, sekarang rata dengan tanah. Saya minta mereka (pelaku) diproses hukum dan ada ganti rugi atas rumah saya yang dihancurkan,” kata Nenek Elina didampingi kuasa hukumnya.

Hingga saat ini, pihak Polda Jatim tengah mendalami laporan tersebut. Kasus ini menuai sorotan luas dari publik di Surabaya yang mengecam aksi premanisme berkedok ormas terhadap warga lanjut usia.

Kecaman dari Wakil Walikota Surabaya

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memberi atensi terhadap kasus pengusiran secara paksa Nenek Elina Widjajanti dari rumahnya di Dukuh Kuwukan, Lontar, Sambikerep, Surabaya.

Armuji mengecam keras tindakan tersebut. Terlebih lagi rumah nenek berusia 80 tahun tersebut robihkan dan sekarang telah rata dengan tanah. Armuji menyebut ada anggota sebuah organisasi yang turut serta dalam kasus tersebut.

Atensi Armuji ditunjukkannya dengan mendatangi Elina. Armuji juga menghadirkan Samuel, pihak yang disebut telah menguasai rumah nenek Elina. Di lokasi, Armuji mengklarifikasi Samuel tentang kasus tersebut

“Ini tindakan yang tidak manusiawi dan tidak bisa dibiarkan. Kami meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan kepada Nenek Erlina,” tegas Armuji dalam video yang beredar, Kamis (25/12).

“Kami tidak bisa membiarkan tindakan semacam ini terus berlanjut. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan keadilan bagi Nenek Elina,” tegas pria yang akrab disapa Cak Ji tersebut. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com