INDOPOLITIKA.COM – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan lagi-lagi menuai kritik pedas dari sejumlah warganet di media sosial Twitter.
Jika sebelumnya Luhut diserang tagar #PecatLuhut, kini giliran tagar #LuhutPenghisapDarahRakyat trending Twitter, Sabtu (6/11/2021). Hingga sore ini, tagar tersebut sudah dicuitkan lebih dari 13 ribu pengguna Twitter.
Diketahui, beragam kritikan dan serangan kepada Luhut ramai digencarkan warganet usai tersiar kabar bahwa Menko Marves tersebut terlibat dalam lingkar bisnis tes PCR yang diduga merugikan rakyat. Luhut sendiri sudah memberikan klarifikasi jika keterlibatan PT GSI dalam bisnis PCR sama sekali tidak mengambil untung sedikitpun.
Dalam narasinya kali ini, netizen turut menandai berita media terkait bisnis PCR yang diduga melibatkan elite negeri ini.
“Dia yg kaya rakyat yg sengsara #LuhutPenghisapDarahRakyat,” tulis Zilazia @Zilazia1.
“Yang begini di khawatirkan. Pandemi menjadi lahan basah pejabat berbisnis PCR. #LuhutPenghisapDarahRakyat,” kata AminahAl_Faruq @AminahalFaruq.
“Nyesek banget weiii naik pesawat blm bayar tiket, bagasi di tambah tes PCR kalo di totalin kek naik Garuda :). Jahat banget si nyusahin rakyat bukannya di kasih kemudahan. #LuhutPenghisapDarahRakyat,” timpal empty @layu_07.
“Tindakan mengambil keuntungan diatas kesulitan dan penderitaan orang lain., adalah suatu tindakan zalim tdk terpuji., laknat Allah SWT akan datang., rahmat kehidupan akan dicabut dari kehidupannya., dan akan memberatkanya pd sakratul maut nanti,” kata @jojoe_gaza.
Jokowi Mania Soal Bisnis PCR
Sebelumnya, Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menantang penegak hukum untuk mengusut dugaan keterlibatan menteri-menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Maju dalam bisnis tes PCR di tengah Pandemi Covid-19.
“Apakah penegak hukum kita memiliki keberanian untuk memproses para pembantu di lingkaran Presiden Jokowi?” kata Immanuel.
Ia mendesak agar aparat penegak hukum segera menangkap para pembantu presiden bila memiliki dua alat bukti yang membuktikan adanya pembantu presiden berbisnis di atas penderitaan rakyat.
“Tangkap para garong di lingkaran Jokowi. Tugas kita menjaga presiden bukan menteri. Karena kita pendukung presiden, bukan menteri,” katanya mengutip KOMPAS TV, Jumat (5/11/2021).
Immanuel menambahkan, jika pesta di balik mahalnya harga tes PCR dan antigen tidak dihentikan akan sangat berbahaya bagi pemerintahan Jokowi.

Tinggalkan Balasan