INDOPOLITIKA – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang dinilai konsisten dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan industri padat karya, termasuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Wakil Ketua Umum Bidang Industri API, Ian Syarif, mengatakan sektor tekstil tengah menghadapi berbagai tekanan, terutama maraknya praktik impor ilegal produk TPT yang semakin masif dan merugikan pelaku industri dalam negeri.

“Masuknya produk impor ilegal ini banyak melalui pelabuhan kecil atau jalur tikus seperti di Jambi, Tanjung Balai, hingga Port Klang. Modusnya menggunakan kapal ikan atau kapal kecil,” ungkap Ian.

Selain itu, ia menjelaskan, modus lain yang sering digunakan adalah mix container, yaitu mencampur barang resmi dengan barang ilegal yang tidak dilaporkan di pelabuhan besar.

Pemerintah Perketat Impor Melalui Permendag 17/2025

Pemerintah sendiri telah menunjukkan langkah positif melalui diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 17 Tahun 2025 tentang kebijakan dan pengaturan impor TPT.

Aturan baru ini memperketat arus masuk barang jadi impor dengan memperbarui sistem perizinan, seperti kewajiban persetujuan impor, pertimbangan teknis dari kementerian terkait, dan laporan surveyor.

Langkah ini disebut menjadi sinyal positif bagi industri tekstil nasional yang tengah berupaya bangkit.

Stimulus Ekonomi Perlu Pengawasan Ketat

Selain regulasi, pemerintah juga memberikan sejumlah stimulus ekonomi, antara lain PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP), program revitalisasi industri, hingga Kredit Industri Padat Karya (KIPK).

Namun, Ian mengingatkan agar berbagai bantuan tersebut benar-benar dikawal agar tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap produktivitas industri.

“Stimulus ini sebenarnya lebih berfungsi menambah pendapatan pekerja ketimbang meringankan beban perusahaan. Dampak riilnya tergantung pada arah belanja masyarakat. Kalau uang stimulus justru dipakai membeli produk impor, industri lokal tetap tidak akan terdorong,” ujarnya.

Harapan API untuk Arah Kebijakan Industri

Ian menegaskan, peluang pertumbuhan industri tekstil nasional masih terbuka lebar asal pengawasan impor diperketatdan pasokan bahan baku terjamin.

“Kalau stimulus benar-benar dikawal agar produktif, ditambah pengawasan impor yang ketat, industri tekstil tetap bisa tumbuh meski situasi global tidak menentu,” katanya optimistis.(red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com