INDOPOLITIKA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membagikan kisah pribadinya tentang tantangan dan kebanggaan membawa nama besar keluarga Yudhoyono.

Ia mengakui, menyandang nama yang melekat pada ayahnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bukanlah hal yang mudah.

“Saya, adik saya, dan keluarga kecil kami tentu tidak selalu mudah untuk menyandang nama besar Yudhoyono,” ujar AHY dalam peluncuran bukunya yang berjudul The Mentor: 9 Purnama di Sisi SBY di Jakarta, dikutip Selasa (4/11/2025).

Meski mengaku bersyukur atas kehormatan tersebut, AHY tak menampik bahwa nama besar itu juga menjadi beban tersendiri.

Ia sering kali menghadapi cibiran ketika mengalami kegagalan, karena dianggap tidak mampu menjaga reputasi keluarga.

“Ketika mengalami kekalahan atau kegagalan, kami juga dicibir dan dipersalahkan seolah tidak bisa menjaga nama besar Yudhoyono,” ungkap Ketua Umum Partai Demokrat itu.

AHY menuturkan, dalam momen-momen sulit, dirinya sempat merasa getir dan ingin memprotes keadaan. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa semua itu merupakan bagian dari doa dan harapan seorang ayah kepada anaknya.

“Terkadang ingin protes, tapi kemudian saya sadar mungkin ini adalah jawaban Tuhan atas doa kedua orang tua kami, khususnya Bapak SBY,” tuturnya.

Pada akhirnya, AHY belajar menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada. Ia menganggap perjalanan hidupnya sebagai bentuk takdir untuk meneruskan perjuangan dan nama besar keluarga Yudhoyono.

“Doa seorang ayah akhirnya dikabulkan. Karena itu, kami tersenyum dan menerima bahwa inilah takdir kami,” pungkasnya. (Nul)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com