Jakarta  – Pilgub DKI 2017 akan berlangsung selama dua putaran dan semua pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk masuk ke putaran kedua.

Begitu kata Direktur Konsepindo Research and Consulting Veri Muhlis Arifuzzaman yang berhasil merampungkan kajian mengenai bedah akhir kekuatan peserta Pilkada DKI. “Semua data survei yang bisa diakses, kita buka dan bedah. Begitu juga analisa pengamat mengenai peta kekuatan para paslon dan tentu melihat juga peta pergerakan dukungan di sosial media. Hasilnya disimpulkan seperti itu,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (9/2).

Selain itu, kajian ini juga menyimpulkan bahwa pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan yang paling rentan dan memiliki peluang kalah lebih besar dibanding dua penantangnya.

Kans Ahok-Djarot untuk lolos ke putaran kedua memang besar. Namun di putaran kedua, peluang Ahok-Djarot mendapat limpahan suara dari paslon yang tak lolos, amat kecil. “Para pemilih paslon yang tidak lolos, lebih berpotensi pindah ke penantang Ahok lainnya,” sambung Veri.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih di pilgub kali ini akan mengalami peningkatan.  Semua pihak merasa terpanggil untuk menggunakan hak pilih dalam menentukan pemimpin DKI 5 tahun ke depan. “Patut diduga akan terjadi lonjakan partisipasi di kalangan tertentu karena keterpanggilan batin ini,” sambungnya.

Veri menambahkan bahwa kawasan pemukiman elit, cluster, dan perumahan akan didominasi oleh pasangan Ahok-Djarot. “Sementara kawasan perumahan biasa, permukiman, perkampungan akan lebih banyak dikuasai para pasangan penantang,” pungkasnya. (RSF)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com