INDOPOLITIKA.COM – Berdasarkan rilis survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak bersedia untuk disuntik vaksin Covid-19.

Dari 82,6 persen masyarakat yang masih belum divaksin, memang masih lebih banyak yang bersedia divaksin (63,6 persen).

Namun, mereka yang tidak bersedia divaksin juga terhitung banyak, yakni (36,4 persen). Kebanyakan karena takut dengan efek samping setelah disuntik vaksin.

“Ada 82,6 persen masyarakat yang belum divaksin. Dari jumlah itu banyak yang masih belum bersedia yaitu 36,4 persen dan yang bersedia hanya 63,6 persen,” papar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis hasil survei LSI yang dilakukan secara daring, Minggu (18/7/2021).

Djayadi menjelaskan, sebenarnya ada lima alasan yang diungkapkan masyarakat mengapa tidak bersedia divaksin.

Pertama atau tertinggi, mereka takut dengan efek samping setelah disuntik vaksin. Kedua, menganggap vaksin tak efektif.

Ketiga, karena merasa sehat. Keempat, vaksin tidak halal, dan terakhir karena tak mau bayar.

“Alasan paling banyak takut efek samping vaksin sebesar 55,5 persen, menanggap vaksin itu tidak efektif 25,4 persen,” ujarnya.

“Lalu, merasa badannya sehat 19 persen, vaksin tidak halal 9,9 persen, tidak mau bayar vaksin 8,7 persen.”

Sebagai catatan, survei LSI menggunakan metode survei simple random sampling dengan margin of error +/- 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun sampel dari survei yang dilakukan kali ini berjumlah 1.200 responden. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, digelar pada 20-25 Juni 2021 lalu. [fed],

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com