INDOPOLITIKA – Presiden Real Madrid, Florentino Perez akan sulit menerima perilaku Vinicius Jr dalam kemenangan Real atas Barca di La Liga dalam laga El Clasico, Minggu.
Menurut mantan pemain Christophe Dugarry, Vinicius Jr diyakini akan dijual.
“Vinicius harus meninggalkan Real,” ujar Dugarry dilansir dari RMC Sport, Rabu 29 Oktober 2025.
“Dia menyebalkan, selalu menangis, dan selalu mengeluh. Dia jauh dari levelnya beberapa musim terakhir. Vinicius Jr perlu bertanya pada dirinya sendiri apakah dia bisa kembali menjadi kandidat Ballon d’Or, kapten Brasil, dan salah satu pemain terbaik Real. Dia perlu menunjukkan sesuatu yang berbeda. Kalau tidak, Florentino Perez akan menjualnya,” sambungnya.
Dalam pertandingan El Clasico pada 26 Oktober, Vinicius menjadi starter, tetapi harus digantikan oleh rekan senegaranya, Rodrygo, pada menit ke-73.
Ketika melihat nomor punggungnya di papan pergantian pemain, penyerang berusia 26 tahun itu dengan lantang mempertanyakan pelatih Xabi Alonso.
Ia juga bergumam bahwa ia akan meninggalkan Real Madrid, lalu langsung pergi ke ruang ganti.
Sesaat kemudian, Vinicius kembali ke bangku cadangan dan duduk di belakang Alonso. Setelah pertandingan, ia terlibat perkelahian dengan beberapa pemain Barca.
Selama di lapangan, Vinicius bermain penuh semangat, terutama di sayap kiri. Ia menjadi penentu kemenangan 2-1 Jude Bellingham pada menit ke-43 melalui umpan silang.
Sebelumnya, Kylian Mbappe membuka skor untuk tim tuan rumah pada menit ke-22, dan Fermin Lopez menyamakan kedudukan 1-1 untuk Barca pada menit ke-38.
Menurut Dugarry, rekan penyerang Prancisnya, Mbappe, semakin populer berkat penampilan dan perilakunya, sementara Vinicius selalu mengeluhkan wasit, lawan, berteriak kepada penonton, dan berulang kali menghina pelatih.
“Anda boleh kecewa, tetapi semuanya sudah kelewat batas,” tambah pemenang Piala Dunia 1998 itu.
Dibela Toni Kroos dan Van Basten
Mantan rekan setim Vinicius, Toni Kroos, memiliki pandangan yang lebih moderat, dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi di El Clasico adalah situasi emosional yang umum.
Mantan gelandang Jerman itu mengakui bahwa ia juga tidak pernah merasa nyaman digantikan, tetapi tidak bereaksi dengan langsung pergi ke ruang ganti.
“Setelah beberapa saat, Vinicius mungkin berpikir ia harus sedikit lebih menahan diri,” kata Kroos.
Mantan pemenang Ballon d’Or tiga kali Marco Van Basten bahkan bersimpati dengan Vinicius, mempertanyakan Alonso karena mengeluarkan pemain terbaik Real dari permainan.
Mengenai reaksi Vinicius, pelatih Alonso mengatakan akan berbicara langsung. Selain itu, ia tetap mengakui kontribusi positif dan hal-hal baik yang telah dilakukan oleh striker Brasil tersebut. (Red)


Tinggalkan Balasan