INDOPOLITIKA.COM – Wabah virus corona atau Coivd-19 terus memakan korban jiwa. Pun demikian dengan jumlah orang yang terinfeksi virus yang disebut-sebut sangat berbahaya ini. Korban jiwa tidak hanya terjadi di negara asalnya, Cina, tetapi sudah menyebar ke lebih dari 55 negara hingga saat ini.

Iran disebut-sebut menjadi negara di luar Cina dengan jumlah korban meninggal relatif banyak dibanding negara lainnya. Sementara di Korea Selatan, jumlah warga terinfeksi juga meningkat setiap harinya. Diluar korban jiwa dan terinfeksi, nyatanya ada juga yang dikabarkan sembuh dari virus ini meski jumlahnya tidak terlalu signifikan.

Tapi tahukah Anda, virus bernama ‘Wuhan-400’ pernah ditulis oleh seorang novelis bernama Dean Koontz, dengan judul “The Eyes of Darkness”, dan ditulis pada tahun 1981 silam. Entah ada hubunganya atau tidak dengan virus corona saat ini.

Yang jelas, dalam salah satu bab novel tersebut, tepatnya di halaman 333, disebutkan jika ‘virus wuhan-400’ adalah salah satu senjata biologi yang sangat mematikan yang diciptakan di salah satu laboratorium Wuhan, Cina.

Novel “The Eyes of Darkness” itu sendiri diunggah salah satu pengguna twitter, @DarrenPlymouth. Novel unggahan Darren seketika diserbu komentar netizen dan sudah diretweet setidaknya 1,3 ribu pengguna twitter. “Ini adalah dunia yang aneh tempat kita hidup,” tulis Darren memberi narasi pada novel yang dia unggah ini.

Berikut Potongan Novel The Eyes of Darkness tersebut:

“To understand that, you have to go back twenty months. it was around then that a chinese scientist named Li Chen defected to the United States, carrying diskette record of china’s most important and dangerous new biological weapon in a decade.

They call stuff “wuhan 400” because it was developed at their RDNA labs outside strain city of wuhan, and was the four-hundredth viable strain of man-made micoorganism created at that research centre.

Wuhan 400 is a perfect weapon. It afflicts only human beings. No other living creature can carry it. And like syphilis. Wuhan 400 can’t survive outside a living human body for longer than a minute, which means it permanently contaminate objects or entire places the way anthrax and other virulent mioorganisms can.

And when the host expires, the wuhan 400 within him perishes a-short while later, as soon as the temperature of the corpse drops below eighty six degrees fahrenheit. do you see the advantage of all this?

Kira-kira terjemahanya seperti ini:

“Untuk memahami itu, Anda harus kembali dua puluh bulan. Saat itulah seorang Ilmuwan Cina bernama Li Chen membelot ke United States, membawa catatan disket tentang senjata biologis baru paling penting dan berbahaya dalam satu dekade.

Mereka menyebutnya “wuhan 400” karena dikembangkan di laboratorium RDNA mereka di luar Kota Wuhan, dan merupakan strain keempat ratus dari mikroorganisme buatan manusia yang diciptakan di pusat penelitian itu.

Wuhan 400 adalah senjata yang sempurna dan itu hanya menimpa manusia. Tidak ada makhluk hidup lain yang bisa membawanya (terinfeksi), layaknya itu seperti sipilis. Wuhan 400 tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia, selama lebih dari satu menit. Yang berarti,  Wuhan 400 itu mencemari objek secara permanen atau seluruh tempat seperti antraks dan mikroorganisme ganas lainnya.

Dan ketika inang (manusia yang terinfeksi tewas), Wuhan 400 di dalam dirinya lenyap sesaat kemudian, begitu suhu tubuh mayat turun di bawah delapan puluh enam derajat fahrenheit. Apakah Anda melihat keuntungan dari semua ini?”.[asa]

 

 

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com