INDOPOLITIKA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini dengan status Jakarta Siaga menyusul prediksi cuaca ekstrem yang akan terjadi antara 11 hingga 20 Maret 2025.
Menurut pemprov, intensitas hujan yang diperkirakan lebih dari 150 mm per hari dapat menyebabkan banjir.
Dalam pengumuman yang diunggah di Instagram @dkijakarta, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan bahwa mereka telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, terutama terkait potensi banjir.
Langkah-langkah tersebut mencakup modifikasi cuaca, normalisasi kali dan sungai, pengerukan rutin waduk serta kali dan sungai, serta program jangka menengah seperti penggalian dan penyodetan.
“Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya melakukan ragam antisipasi dampak cuaca ekstrem untuk mengurangi potensi banjir,” ujar pihak pemprov.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, juga menyampaikan bahwa pada periode 10 hingga 20 Maret 2025, diperkirakan akan terjadi hujan lebat. Oleh karena itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) akan terus dilaksanakan untuk mengurangi dampak buruk seperti banjir dan tanah longsor. OMC ini dilakukan secara terpadu oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.
“Saat ini, hujan lebat diperkirakan akan meningkat, dan kami berharap upaya OMC terpadu ini dapat mereduksi curah hujan di berbagai wilayah, sehingga potensi banjir susulan dapat diminimalkan,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis.
Selain itu, Suharyanto mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Salah satu langkah penting adalah mematikan aliran listrik saat banjir terjadi, guna menghindari risiko tersengat listrik akibat arus pendek atau konsleting yang mungkin terjadi saat banjir melanda.(Chk)
Tinggalkan Balasan