INDOPOLITIKA – Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, menggelar Lomba Ngaliwet.

Lomba Ngaliwet ini diikuti para anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember.

Ketua UPK DAPM Kecamatan Rajeg, H. Abdul Hasan, menjelaskan bahwa lomba ini tidak sekadar ajang memasak, tetapi juga menjadi sarana memperkuat kebersamaan anggota kelompok serta melestarikan makanan budaya lokal.

“Melalui Lomba Ngaliwet ini, kami ingin menguatkan kembali semangat kebersamaan di antara anggota kelompok, sekaligus mengajak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan makanan tradisional sebagai bagian dari budaya lokal,” ujar H. Abdul Hasan, Jum’at (21/11/2025).

Dengan mengangkat tema “Melestarikan Makanan Budaya Lokal”, lomba ini diikuti oleh kelompok-kelompok UEP dan SPP binaan UPK DAPM Kecamatan Rajeg. Setiap kelompok memasak liwetan di lokasi masing- masing sesuai jadwal yang telah ditetapkan panitia.

Setelah selesai memasak, hasil liwetan wajib dibawa ke Kantor UPK DAPM Rajeg pada pukul 11.00 WIB untuk dinilai oleh tim juri. Dari seluruh peserta, akan dipilih tiga besar terbaik yang akan diumumkan pada akhir rangkaian kegiatan.

Pendaftaran lomba dibuka pada 5–8 November 2025 melalui koordinator pendaftaran, Ibu Ipeh. Sementara pelaksanaan lomba berlangsung cukup panjang, mulai 10 November hingga 22 Desember 2025, sekaligus bertepatan dengan momen peringatan Hari Ibu.

“Kami sengaja mengaitkan Lomba Ngaliwet dengan peringatan Hari Ibu, karena peran ibu sangat besar dalam menjaga tradisi keluarga, termasuk tradisi memasak dan kebersamaan di meja makan. Ini bentuk penghormatan kami kepada para ibu anggota kelompok,” tambah H. Abdul Hasan.

Adapun Kriteria penilaian lomba nasi liwet

  • Kelezatan dan keaslian rasa nasi liwet, termasuk kematangan nasi dan kesesuaian bumbu, 30%.
  • Kreativitas, Variasi lauk-pauk yang disajikan dan ide-ide unik dalam memasak atau menghias nasi liwet, 25%.

Penyajian dan Kerapihan

Tampilan akhir hasil masakan, termasuk penataan piring atau wadah (plating), serta kerapian saat menyajikan, 25%

Kekompakan dan Kebersihan

Kerja sama tim selama proses memasak dan kebersihan selama memasak dan di area perlombaan, 20 %.

Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 22 Desember 2025. Panitia menyiapkan hadiah menarik bagi Juara 1, 2, dan 3 sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan kekompakan peserta.

Abdul Hasan berharap, melalui kegiatan ini, kekompakan anggota kelompok SPP dan UEP semakin kuat, serta mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap kuliner tradisional.

“Mudah-mudahan dari lomba sederhana ini lahir ide-ide usaha kuliner yang bisa menambah penghasilan keluarga, sekaligus menjadikan makanan tradisional kita semakin dikenal,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Rasim, menyambut baik digelarnya Lomba Ngaliwet tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya ajang seru-seruan, tetapi memiliki manfaat yang luas bagi anggota kelompok.

“Lomba ngaliwet ini menurut saya sangat positif. Selain mengangkat kembali tradisi makan bersama, kegiatan seperti ini bisa mempererat kekompakan ibu-ibu di kelompok. Mereka bisa saling berbagi resep, belajar mengelola bahan makanan, sampai mengatur kerja sama dalam tim,” ujar Rasim.

Rasim juga berharap, lomba ini dapat menjadi pintu masuk lahirnya ide-ide usaha baru di bidang kuliner tradisional yang dapat menambah penghasilan keluarga.

“Harapan saya, setelah ikut lomba, ibu-ibu tidak berhenti di sini saja. Ke depan mudah- mudahan ada yang serius mengembangkan usaha liwetan atau kuliner rumahan lainnya. Jadi bukan hanya melestarikan budaya, tapi juga bisa membantu ekonomi keluarga,” harapnya.(Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com