Lisa Blackpink Tuai Kecaman, Gegara Kenakan ‘Pakaian Dalam’ di Bandara

INDOPOLITIKA – Lisa Blackpink mengenakan jaket bermotif pakaian dalam, menyebabkan banyak orang salah mengira dia “mengenakan pakaian dalam ke bandara”.

Pada 31 Oktober, Lisa dan para anggota Blackpink pergi ke bandara Korea untuk bersiap menuju lokasi tur Deadline berikutnya. Ia mengenakan hoodie bermotif lingerie, crop top di baliknya, dan celana jin.

Banyak penonton mengatakan bahwa sekilas mereka mengira Lisa Blackpink mengenakan pakaian dalam di jalan.

Pilihan pakaian Lisa Blackpink langsung menjadi topik perdebatan di berbagai forum, dengan kata kunci “Lisa mengenakan ‘pakaian dalam’ di depan umum” banyak dicari. Menurut Koreaboo, banyak orang menganggap pakaiannya “tidak serius”.

Keinginan Lisa untuk tampil seksi, bahkan berani, kerap menjadi topik forum mode. Selama enam bulan terakhir, Lisa telah mempromosikan tren mengenakan pakaian dalam—tren yang sedang naik daun dan digemari banyak bintang internasional.

Pada bulan Mei, sang model membuat heboh ketika ia mengenakan pakaian dalam sebagai pakaian rutin di Met Gala 2025. Rompi dan celana Louis Vuitton-nya disulam dengan banyak wajah perempuan, memicu reaksi di berbagai forum.

Gaya Lisa yang tidak konvensional telah memecah belah banyak penonton menjadi dua kubu. Para pendukungnya mengatakan gayanya tidak konvensional.

Vogue Business pernah menerbitkan sebuah artikel yang mengakui Lisa sebagai bintang mode yang tidak takut mendobrak citra idola tradisional dan dengan percaya diri mengekspresikan kepribadiannya.

Penampilannya dalam balutan pakaian lateks merah di acara Deadline World Tour digambarkan oleh para penggemar sebagai “ikonik” dan “tak kenal takut” – kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan selera mode yang tidak konvensional, menurut Indiatime.

Namun, penggemar yang familiar dengan citra muda dan lembut sang idola berpendapat Lisa seharusnya lebih terkendali.

Sebuah artikel di The Korea Times pada bulan Agustus menyebutkan bahwa publik berkomentar bahwa ia “provokatif” atau “melampaui standar citra idola”. (Red)