INDOPOLITIKA – Seorang ibu bernama Sri Ushwa Ningrum meluapkan kekesalannya terhadap petugas Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, setelah anak balitanya dilarang menaiki kereta hanya karena tidak memiliki tiket.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/6), saat Sri bersama keluarganya memulai perjalanan dari Stasiun Pangkajene, Kabupaten Pangkep, menggunakan layanan kereta api dengan rute Barru-Maros.

Ia menjelaskan bahwa keluarganya telah membeli total 30 lembar tiket untuk perjalanan tersebut.

Namun, ketika tiba di Stasiun Mandai, mereka tertahan karena petugas KAI menyatakan bahwa anak balita yang belum memiliki tiket tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

“Sesampainya di Stasiun Mandai, petugas melarang anak kami yang masih kecil ikut naik kereta karena tidak punya tiket,” ujar Sri pada Rabu (25/6/2025).

Sri mengaku telah berusaha meminta keringanan dan bahkan bersedia membayar tiket dengan harga lebih tinggi agar anaknya tetap bisa ikut. Namun, permohonannya ditolak.

“Yang membuat kami tersinggung adalah saat petugas mengatakan, ‘anak ini tidak bisa ikut, tiket sudah habis, simpan saja di sini’. Kami jelas tidak bisa menerima anak kami ditinggal begitu saja di stasiun, apalagi usianya masih di bawah umur,” tegasnya.

Ia juga menyoroti sikap petugas yang dianggap tidak profesional dan terkesan merendahkan penumpang. Hal tersebut membuat Sri dan keluarganya merasa diperlakukan tidak layak sebagai pelanggan.

“Cara bicara petugas sangat tidak sopan, seperti merasa paling benar. Di situlah kami mulai emosi,” tambahnya.

Kericuhan pun sempat terjadi, namun berhasil diredam oleh petugas keamanan stasiun. Setelah terjadi adu argumen, pihak sekuriti akhirnya mengizinkan Sri dan keluarganya untuk kembali ke Pangkep menggunakan kereta. Sayangnya, kondisi kereta saat itu sudah penuh, sehingga mereka memilih pulang dengan memesan layanan transportasi online untuk 10 anggota keluarga.

“Kami sangat kecewa dengan pelayanan KAI. Akhirnya kami pulang ke Pangkajene menggunakan mobil Maxim,” tutup Sri.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com